Komnas HAM Bakal Panggil Densus 88 Antiteror Polri Terkait Tertembaknya Dokter Sunardi
Komnas HAM akan memanggil pihak kepolisian khususnya Densus 88 Antiteror terkait dengan tertembaknya dokter Sunardi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Jawa Tengah.
Penindakan tersebut setelah pelaku menabrak petugas saat akan ditangkap.
Adapun peristiwa penangkapan tersebut terjadi di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2023 sekitar pukul 21.15 WIB.
Kepolisian RI memastikan tersangka kasus dugaan terorisme Dokter Sunardi yang ditembak hingga tewas di Sukoharjo, Jawa Tengah, telah sesuai dengan prosedur.
Keputusan petugas melumpuhkan tersangka juga dinilai tepat.
Baca juga: Densus 88 Bantah Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo Tak Melawan Meskipun Menderita Stroke
"Tindakan yang dilakukan oleh anggota kepolisian dalam hal ini Densus sudah sesuai dengan prosedur," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/3/2022).
Ramadhan menuturkan tersangka dilumpuhkan karena mencoba melawan tim Densus 88 Antiteror Polri.
Dia juga menyatakan bahwa Dokter Sunardi melakukan perlawanan secara agresif.
"Pada saat penangkapan, petugas mencoba menghentikan kendaraan tersangka dan petugas sudah memperkenalkan diri serta menyatakan maksud dan tujuan. Namun mengetahui mobilnya dihentikan petugas, tersangka melakukan melakukan perlawanan dengan sangat agresif dengan menabrakkan mobil ke arah petugas," ungkap dia.
Setelah itu, kata Ramadhan, petugas mencoba naik ke bak belakang mobil Dokter Sunardi.
Di atas mobil tersebut, petugas kembali memperingatkan agar tersangka berhenti.
"Petugas coba naik di bak belakang di mobil double kabin milik tersangka SU dengan maksud untuk kembali mencoba memberikan peringatan agar tersangka menghentikan laju mobil tersangka, namun tersangka tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyang setir ke kiri kanan atau zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas dia.
Ramadhan menuturkan laju kendaraan Dokter Sunardi terhenti saat menabrak kendaraan milik masyarakat.
Akhirnya, pelaku ditembak oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.