Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menyebut bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menjadi penyebab munculnya berbagai masalah yang dirasakan masyarakat, saat ini.

Hal itu disampaikan Amien Rais dalam dialog kebangsaan Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia secara virtual, Senin (14/3/2022).

"Saya ingin menunjukkan akar masalah mengapa beberapa masalah nasional yang cukup genting sekarang ini sesungguhnya berasal dari pucuk piramida kekuasaan di Indonesia yakni yakni di Istana Kepresidenan. Jadi disitu letak akar masalahnya, terus terang akar berbagai masalah yang kita hadapi berasal dari Lurah Indonesia yaitu Pak Jokowi sendiri," kata Amien Rais.

Menurut Amien, sejumlah persoalan memang datang dari banyak faktor, misalnya bersifat global dan sulit untuk diselesaikan. 

Termasuk, soal bencana alam yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Namun, mantan Ketua MPR RI ini mendorong masyarakat tetap menuntut pemerintah menyelesaikan permasalahan. Terlebih, permasalah itu hadir disebabkan ulah mereka sendiri.

“Memang ada beberapa masalah global yang di luar kemampuan kita, yang terus berjalan dan bahkan makin berbahaya, misalnya climate change dan global warming. Ada juga ancaman di luar kuasa kita, seperti keadaan alam, gempa atau tsunami,” beber Amien.

“Akan tetapi, yang sifatnya government make, problem yang diperbuat oleh rezim, itu jelas bisa dihentikan, tuntut, dan sebagainya,” tambahnya.

Baca juga: Desak Wacana Penundaan Pemilu Disetop, Amien Rais: DPR dan MPR Sudah Jadi Yes Man dan Yes Woman

Amien pun menyinggung sejumlah persoalan bangsa yang hingga kini masih ada mulai dari rasio utang dan praktik korupsi yang meningkat.

“Misalnya utang yang makin dahsyat, korupsi yang makin berani, UU Ciptaker yang ribuan halaman, UU Minerba yang untungkan perusahaan batubara, proses dan isinya harus batal,” ungkapnya.

Amien juga menyinggung soal proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinilai terlalu terburu-buru.

“IKN nampak grusa grusu. Kereta api cepat Jakarta-Bandung, tidak ada hubungannya dengan kebutuhan mayoritas rakyat tetapi tetap dilanjutkan oleh rezim Jokowi dalam skala yang lebih gawat,” jelas Amien Rais.