Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Kali Tak Hadiri Rapat DPR Terkait Minyak Goreng, Mendag Minta Maaf dan Jelaskan Alasannya

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan dan anggota DPR setelah dua kali mangkir dari rapat.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Miftah
zoom-in Dua Kali Tak Hadiri Rapat DPR Terkait Minyak Goreng, Mendag Minta Maaf dan Jelaskan Alasannya
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi usai rapat dengan Komisi VI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2022). Dalam artikel artikel mengulas tentang Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi yanng menyampaikan permohonan maaf kepada DPR dan menjelaskan soal minyak goreng. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah dua kali tak hadiri dari rapat.

Menurutnya, ketidakhadirannya dalam rapat membahas komoditas pangan, termasuk minyak goreng karena ada kepentingan mendesak.

Hal tersebut, disampaikan Mendag saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR membahas stabilisasi harga dan pasokan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran, Kamis (17/3/2022).

“Saya sekali lagi memohon maaf atas ketidakhadiran kami pada dua acara rapat tersebut.”

“Kami tidak pernah mengelak, kami tidak pernah tidak datang dikecualikan hanya karena permasalahan penjadwalan yang tiba-tiba menjadi halangan untuk datang,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.

“Sekali lagi bapak pimpinan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Komisi IV DPR, Komisi VI DPR, dan Komisi VII DPR saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesarnya-besarnya atas ketidakadiran kami,” lanjut Mendag.

Baca juga: Megawati Lihat Ibu-ibu Antre Minyak Goreng: Jadi Tiap Hari Hanya Menggoreng, Padahal Bisa Direbus

Mendag menambahkan, dirinya tak memiliki niat untuk merendahkan DPR karena tidak menghadiri rapat.

Berita Rekomendasi

"Dari hati saya yang paling dalam, saya memohon maaf, tidak ada niatan untuk mengecilkan apalagi merendahkan DPR RI yang sangat terhormat ini," ucapnya.

Lebih lanjut, Mendag menjelaskan alasan ketidakhadirannya dalam rapat kerja gabungan pada 17 Februari 2022 karena sudah memiliki jadwal kunjungan kerja ke Makassar dan Surabaya.

Dikutip dari Kompas.com, Lutfi mengeklaim, kunjungan itu sangat penting karena Kemendag baru menerapkan regulasi domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) terkait minyak goreng.

Sehingga ia harus memastikan komoditas itu dapat tersalurkan.

"Dan acara di Surabaya pada saat itu adalah untuk mengumpulkan seluruh dinas perdagangan se-Indonesia untuk membahas kesiapan dan stabilisasi harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri," kata ucapnya. 

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Naikkan Harga Avtur

Sementara itu, pada undangan rapat kedua kalinya, ia juga tidak bisa menghadiri rapat kerja gabungan.

Mendag mengatakan, mendapat undangan rapat koordinasi terbatas dengan Presiden Joko Widodo serta sejumlah Menteri pada 15 Maret 2022.

"Setelah rapat itu, rapat ditindaklanjuti arahan Presiden di tingkat Menko Perekonomian dan ketidakhadiran kami itu pula telah disampaikan melalui surat sekretaris jenderal," jelas Lutfi.

Ia menegaskan, dirinya tidak pernah mengelak atau mangkir dari panggilan DPR.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut, DPR akan memangil paksa Lutfi karena sudah dua kali tidak hadir rapar membahas persoalan minyak goren di pasaran.

"Oleh karena itu, dalam kesempatan terakhir dalam sidang paripurna ini saya sampaikan apabila dalam undangan yang ketiga masih ada alasan, maka DPR akan menggunakan aturan dan kewenangan yang ada untuk memanggil paksa Menteri Perdagangan di DPR,” katanya dalam rapat paripurna, Selasa lalu.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022). (Tangkapan layar/ chaerul umam)

Mendag Jelaskan Alasan Mahalnya Minyak Goreng

Diberitakan Tribunnews.com, Menteri Perdagangan angkat bicara terkait masalah kenaikan harga minyak goreng di Indonesia.

Mendag menyebut, salah satu yang menjadi penyebab naiknya harga minyak goreng, yakni adanya invasi Rusia ke Ukraina.

Pasalnya, Rusia dan Ukraina adalah negara penghasil minyak dari bunga matahari atau sunflower.

Namun, Rusia dan Ukraina tidak bisa memproduksi minyak dari bunga matahari.

"Kenapa harganya tinggi (minyak), bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang ini tinggi."

"Terutama karena Rusia dan Ukraina ini penghasil minyak sunflower atau bunga matahari," kata Lutfi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: MAKI Lapor ke Kejaksaan, Temukan Minyak Goreng yang Disulap Jadi Sayuran untuk Diekspor

Adapun untuk pengganti dari minyak sunflower atau bunga matahari adalah minyak CPO.

Para pengguna minyak sunflower pun beralih ke minyak CPO karena tidak adanya ketersediaan minyak sunflower.

Hal tersebut, kemudian menyebabkan harga minyak CPO menjadi naik dan berdampak pada harga minyak goreng.

"Nah penggantinya adalah minyak CPO, menyebabkan harga CPO melonjak dari harga Rp 14.600 pada awal Februari menjadi Rp 18.000 kemarin," jelas Lutfi.

Meski demikian, Lutfi menyebut, saat ini harga minyak sudah turun sedikit demi sedikit.

Lutfi juga menegaskan, kenaikan harga minyak ini dikarenakan adanya mekanisme pasar.

"Sekarang sudah turun sedikit (harga minyak), tetapi pada dasarnya naik karena mekanisme pasar," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani, Kompas.com/Ardito Ramadhan)

Simak berita lainnya terkait Harga Minyak Goreng

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas