BRIN: Hutan Indonesia Simpan Cadangan Karbon yang Besar
Peneliti BRIN, I Wayan Susi Dharmawan mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan karbon yang besar dari area hutan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) I Wayan Susi Dharmawan mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan karbon yang besar dari area hutan.
Cadangan karbon Indonesia, menurut I Wayan, sangat dibutuhkan untuk masyarakat global.
"Kita ini merupakan negara yang memiliki area hutan penyimpan cadangan karbon yang sangat luas dan ke depan sangat penting untuk berkontribusi dalam implementasi pembangunan ekonomi hijau," ujar I Wayan melalui keterangan tertulis, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: PSI Dukung Jokowi Merehabilitasi Hutan Sebagai Awal Pembangunan IKN Nusantara
Hal tersebut diungkapkan oleh I Wayan dalam program Belantara Learning Series Episode 2 (BLS Eps.2): Nilai Ekonomi dan Pendugaan Karbon Hutan.
I Wayan mengatakan selama ini masyarakat hanya mengetahui manfaat hutan hanya dari sisi kesehatan dan lingkungan.
Dirinya mengatakan bahwa selama ini narasi yang beredar di masyarakat hanya sebatas kedua manfaat tersebut.
"Namun kini, saya rasa kita perlu juga mulai melirik sudut pandang lain mengenai manfaat dari melestarikan hutan yaitu dari sisi insentif penurunan emisi dari keberadaan hutan," tutur I Wayan.
Baca juga: Telkom Bantu Restorasi dan Konservasi Hutan Berbasis Geogprahic Information System
Sementara itu, Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dolly Priatna mengatakan pelestarian hutan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
"Kita dalam semangat pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati melalui pendekatan karbon," kata Dolly.
Melalui Belantara Learning Series Episode 2 ini, Dolly berharap para praktisi konservasi dan peneliti dapat saling berbagi pengalaman dalam upaya pelestarian hutan di Indonesia.
Pelatihan ini memberikan informasi tentang Nilai Ekonomi dan Pendugaan Karbon Hutan.
"Mahasiswa dan juga masyarakat umum yang berpartisipasi juga dapat memperkaya pengetahuannya dalam tata cara penghitungan emisi karbon serta nilai ekonominya," jelas Dolly.
Belantara berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang teknis penghitungan dan kebijakan terkini terkait karbon hutan.