Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Serologi: Antibodi Penduduk Jawa-Bali Lebih Tinggi daripada Non Jawa-Bali

Pandu menjelaskan kadar antibodi yang dimiliki penduduk yang cukup tinggi bisa memberikan efek proteksi.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Survei Serologi: Antibodi Penduduk Jawa-Bali Lebih Tinggi daripada Non Jawa-Bali
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga menjalani rapid test atau swab test di Drive Thru Covid-19 Test, di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2021). Layanan Drive Thru Covid-19 Test ini melayani rapid test atau swab test lebih praktis tanpa harus turun dari kendaraan, dengan biaya rapid test antibodi Rp 100.000, rapid test antigen Rp 250.000, sedangkan untuk swab test PCR H+2 Rp 875.000 dan PCR H+1 Rp 1.300.000. Layanan ini buka setiap hari dari pukul 06.30 sampai pukul 17.00 WIB, dengan terlebih dahulu mendaftar di aplikasi Halodoc. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jawa-Bali memiliki proporsi penduduk dengan antibodi lebih tinggi yakni 91,3 persen dibandingkan luar Jawa-Bali yang mencapai 84,1 persen.

Hal ini berdasarkan survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

Sedangkan pada penduduk yang belum divaksin di luar Jawa-Bali proporsi antibodi mencapai 74,1 persen sedangkan di Jawa-Bali proporsi mencapai 73,2 persen.

Pandu menjelaskan kadar antibodi yang dimiliki penduduk yang cukup tinggi bisa memberikan efek proteksi.

Baca juga: Sandiaga: Kalau Covid-19 Terkendali, Kita Bisa Beribadah Lebih Tenang

Kalau dilihat distribusi sebarannya pada 4 kelompok penduduk, terlihat hasillnya bahwa penduduk yang belum pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi kadar antibodinya secara median di atas 100.

Ini cukup tinggi sudah dianggap memberikan efek proteksi.

BERITA TERKAIT

"Bagi kelompok yang pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi hampir sama distribusinya yakni di atas 100," kata Ahli Epidemiologi dari FKM UI Pandu Riono dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).

Sementara itu bagi kelompok yang belum terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodinya cukup tinggi hampir mendekati 1000.

Sedangkan bagi kelompok yang sudah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi yang paling tinggi yaitu mencapai 1000.

''Jika berdasarkan umur di atas 1 tahun, maka hampir semua penduduk usia 1 tahun ke atas memiliki kadar antibodi yang cukup tinggi untuk menghadapi SARS-CoV-2,'' kata Pandu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas