Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kadensus 88 Tegaskan Tak Pandang Bulu dalam tumpas Pelaku Terorisme

Kepala Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom menegaskan tindakan terorisme tak terkait dengan agama apa pun.

Penulis: Reza Deni
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri tak pandang bulu dalam menumpas pelaku terorisme.

Kepala Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom menegaskan tindakan terorisme tak terkait dengan agama apa pun.

Itu yang dipegang teguh diri dan jajarannya di Densus 88 Antiteror.

"Siapa pun yang melakukan terorisme tanpa melihat latar belakang agama yang kita harus (tangani)," tegas Irjen Marthinus setelah RDP Komisi III dengan Densus 88 dan BNPT di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pusat, Senin (21/3/2022).

Marthinus mengatakan hal itu untuk menjawab anggapan bahwa terorisme yang diberantas adalah mereka yang beragama Islam.

Marthinus bahkan mengatakan sejumlah kasus terorisme yang ditanganinya juga ada pelakunya beragama lain.

"Kita saat ini juga menangani kasus terorisme yang yang bukan beragama muslim, juga kita tangkap seperti yang kemarin terakhir menyerang seperti Alam Sutera itu namanya Leopard, orang Kristen kita tangkap dan proses," kata dia.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, pihaknya juga menangani kasus kelompok Anarko yang meneror anggota polisi dengan menyerang pos-pos polisi.

"Artinya, kita tidak pandang bulu," ujar Marthinus.

Tangkap 56 Anggota Jaringan Terorisme 

Irjen Marthinus Hukom mengatakan hingga Maret 2022, pihaknya telah menangkap sebanyak 56 anggota jaringan terorisme.

Awalnya, Marthinus menjelaskan soal capaian Densus 88 sejak 2020 yang mana telah berhasil menangkap 232 orang dengan kejadian teror yang menonjol sebanyak 13 kejadian.

"Lalu kemudian pada tahun 2021 Densus berhasil menangkap 370, tapi kejadian menurun menjadi 6 kejadian. Per Maret 2022 densus sudah menangkap 56 personel anggota jaringan teroris," kata Marthinus seusai RDP dengan Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Berdasarkan paparan tersebut, Marthinus mengatakan secara kuantitatif terjadi peningkatan penangkapan dalam rentang 3 tahun terakhir, meski 2022 masih terus berlangsung.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas