Ketua DPR Puan Bicara Pentingnya Peran Parlemen dalam Kedaruratan Medis
masyarakat dan organisasi harus belajar bekerja sama dan beradaptasi dengan agar dapat mencapai ketahanan kesehatan nasional.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara pentingnya peran parlemen dalam masalah kedaruratan medis.
Hal ini menyusul adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Demikian disampaikan Puan saat memberikan sambutan dalam Diskusi Panel WHO yang digelar di sela-sela 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3/2022).
"Saat pandemi atau bencana melanda, semua orang berperan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Pandemi membuat kita menyadari peran anggota parlemen dalam kedaruratan medis,” katanya.
Puan mengatakan, masyarakat dan organisasi harus belajar bekerja sama dan beradaptasi dengan agar dapat mencapai ketahanan kesehatan nasional.
Menurut Puan anggota parlemen memiliki kekuatan untuk mencapai kesiapan saat terjadi kedaruratan medis.
"Melalui peran kunci yang memungkinkan dari legislasi, penganggaran, pengawasan, dan perwakilan," ujarnya.
Baca juga: Usulan Resolusi Rusia-Ukraina di IPU Sesuai Semangat Indonesia Bangun Budaya Damai
Legislator PDI Perjuangan itu menyebut dunia banyak belajar dari pandemi yang terjadi.
Pandemi Covid-19 disebutnya mengungkapkan kelemahan dan kurangnya kesiapan dunia.
"Saat kita dihadapkan dengan ancaman, risiko dan kerentanan, kita menyadari urgensi untuk pendekatan semua bahaya, multisektoral, dan terkoordinasi untuk kesiapsiagaan darurat kesehatan," ujar Puan.
"Sekarang adalah waktu yang paling tepat bagi kita untuk meningkatkan kepemimpinan politik kita. Parlemen harus mengambil peran utama dalam mempromosikan kesiapsiagaan darurat kesehatan negara," lanjutnya.
Lebih lanjut, Puan mengajak seluruh anggota parlemen dunia agar membangun peraturan perundang-undangan dan kebijakan terkait kesehatan nasional secara komprehensif dan proporsional.
Selain itu juga memperhatikan responsif gender, dan sensitif terhadap kelompok rentan.
"Kita harus bekerja sama dengan pemerintah kita untuk memastikan kebijakan dan infrastruktur yang memadai dalam berbagai masalah," pungkas Puan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.