5 Langkah Sederhana untuk Dukung Kelestarian Hutan
Hutan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari sumber air yang diminum, bahan utama buku yang digunakan untuk menulis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tahunnya, tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Hutan Sedunia.
Tanpa disadari, hutan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari sumber air yang diminum, bahan utama buku yang digunakan untuk menulis, hingga penyokong bangunan rumah dan tempat tinggal.
Begitu besarnya peranan hutan, ternyata tidak sebanding dengan timbal balik yang diberikan manusia dalam merawat hutan.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya para pecinta alam untuk senantiasa menjaga kelestarian hutan.
Hal itu dikatakan Alue Dohong mengingat pentingnya fungsi hutan sebagai sarana kesehatan jasmani dan rohani masyarakat atau forest healing.
"Kami ingin di samping melindungi kawasan konservasi tapi kami juga ingin bahwa manusia bisa menikmati alam," kata Alue Dohong saat mendatangi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cianjur, Jawa Barat.
Untuk itu, tidak ada salahnya untuk menerapkan beberapa langkah sederhana namun tetap berdampak dalam melestarikan hutan berikut ini:
1. Mengurangi Penggunaan Kertas
Seperti yang kita ketahui, kertas dan tisu yang rutin kita gunakan setiap hari berasal dari batang pohon. Untuk itu, mengurangi penggunaan kertas dan tisu dapat menekan proses penebangan pohon di hutan.
Cara lainnya, bisa dengan menggunakan kertas daur ulang ataupun kain yang dapat dicuci agar mengurangi penggunaan sekali pakai.
Baca juga: Terapi Mandi Hutan di Tengah Kota Metropolitan
2. Menanam Pohon untuk Reboisasi Hutan
Setiap tahunnya, jumlah pohon di hutan semakin berkurang. Salah satu langkah kecil dan berdampak yang bisa dilakukan adalah dengan menanam pohon, bisa dimulai dari tempat tinggal masing-masing.
Bisa juga dilakukan dalam skala yang lebih besar, dengan berkumpul bersama komunitas untuk menanam dan menyebarkan bibit pohon, misalnya.
3. Mengelola Sampah dan Limbah yang Dihasilkan
Untuk memastikan agar ekosistem hutan tetap terjaga, pengelolaan sampah dan limbah turut perlu untuk diperhatikan.
Sudah sewajibnya untuk tidak membuang sampah dan limbah ke hutan.
Tidak pula dengan membakar sampah atau rumput kering di hutan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Mulailah berkoordinasi untuk mengelola sampah dan limbah rumah tangga dengan komunitas lingkungan/pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah dan limbah yang lebih bertanggung jawab.
4. Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan dalam merawat Hari Hutan Sedunia ini yaitu mendukung upaya pemerintah maupun organisasi terkait dalam upaya pelestarian lingkungan.
Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan langsung maupun finansial dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Seperti yang dilakukan oleh platform donasi online Ayobantu, yang turut menggalang donasi dalam kategori lingkungan hidup.
Salah satu kampanye yang sedang diusung bertajuk “Solusi Iklim Alami” yang dilakukan bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Kampanye ini merupakan bagian dari rangkaian strategi mitigasi yang meliputi usaha untuk melindungi hutan, lahan gambut, dan hutan mangrove.
Rangkaian program mitigasi ini menargetkan untuk mencapai lebih dari sepertiga target penurunan emisi karbon secara global pada 2030.
5. Berpartisipasi dalam Usaha Perlindungan Satwa
Melindungi hutan berarti merawat rumah bagi ratusan spesies penghuninya, termasuk para satwa di dalamnya.
Beberapa hewan asli seperti Harimau Sumatera, Badak Bercula Satu, dan Orangutan sudah masuk kategori langka dan terancam kepunahan.
Maraknya perburuan ilegal, rusaknya hutan yang menjadi habitat dan kejahatan pada satwa lainnya menjadi penyebab dari ancaman hilangnya satwa-satwa ini.
Baca juga: Giliran Jaksa Menyidik Tersangka Bupati Langkat Terbit Rencana Terkait Kepemilikan Satwa Dilindungi
Beberapa satwa yang sudah dirawat di kebun binatang pun juga mengalami tantangan serupa, dengan sulitnya keadaan yang dihadapi oleh para pengelola kebun binatang di masa pandemi.
Jika ingin membantu, Ayobantu dan lembaga sosial, Filantra, berkolaborasi dalam kampanye "Patungan Pakan Satwa".
Seluruh donasi yang terkumpul akan disalurkan ke berbagai kebun binatang di seluruh Indonesia untuk memastikan kesejahteraan satwa-satwa yang ada.
Sebagian artikel ini dimuat di Parapuan dengan judul Berperan Penting bagi Kehidupan Manusia, Ini 5 Langkah Melestarikan Hutan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.