Penutupan Akses Sekolah Menengah Perempuan Afghanistan Picu Keprihatinan RI
Keputusan Taliban menutup akses sekolah menengah untuk anak perempuan di Afghanistan memicu keprihatinan Indonesia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keputusan Taliban menutup akses sekolah menengah untuk anak perempuan di Afghanistan memicu keprihatinan Indonesia.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam pernyataannya di twitter, Kamis (24/3/2022).
“Saya sangat prihatin dengan keputusan Taliban untuk menutup akses sekolah menengah untuk anak perempuan di Afghanistan,” tulis Retno.
Indonesia berpegang pada keyakinan, bahwa pendidikan anak perempuan sangat penting bagi masa depan Afghanistan.
Menlu RI memastikan Indonesia akan terus mendorong akses pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.
Baca juga: Taliban Tutup Lagi Sekolah untuk Anak Perempuan, Akan Susun Rencana Pembelajaran Sesuai Hukum Islam
“Indonesia akan terus mendorong pemberdayaan perempuan, khususnya akses pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan,” lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan, Pemerintahan Taliban di Afghanistan mengumumkan sekolah menengah perempuan akan ditutup, beberapa jam setelah dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh bulan.
Perubahan kebijakan Taliban yang tiba-tiba ini membuat siswa perempuan di atas kelas enam tidak akan bisa bersekolah.
Baca juga: Baru Beberapa Jam Dibuka, Taliban Kembali Tutup Sekolah untuk Anak Perempuan
Sebuah pemberitahuan Kementerian Pendidikan mengatakan pada Rabu (23/3/2022) bahwa sekolah untuk anak perempuan akan ditutup sampai rencana disusun sesuai dengan hukum Islam dan budaya Afghanistan, menurut Bakhtar News Agency, sebuah kantor berita pemerintah yang dikutip Kompas.com.