Sosok Terawan Agus Putranto, Mantan Menteri Kesehatan yang Dipecat dari IDI
Berikut sosok Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan yang dipecat permanen oleh IDI.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Setelah lulus, Terawan pun melanjutkan menempuh pendidikan doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar di tahun 2013.
Terawan menemukan sebuah metode yang disebut brain flushing dan tertulis di dalam disertasinya berjudul “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis”.
Namun, disertasinya tersebut mengundang pro dan kontra dari para praktisi dan akademisi kedokteran.
Menurut risetnya, seorang pasien stroke dapat sembuh selang 4-5 jam setelah operasi.
Hasil penelitiannya berupa metode penyembuhan terhadap pasien stroke ini juga telah dipatenkan di Jerman dengan nama ‘Terawan Theory’.
Selain itu, metode penyembuhan Terawan ini diakui pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.
Hanya saja, dirinya menolak untuk menjelaskan di berbagai macam forum ilmiah kepada sejawat kedokteran untuk menghindari penyalahgunaan cuci otak tersebut.
Baca juga: Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan
Akhirnya, Terawan pun mengungkapkan metode tersebut ke publik di mana caranya adalah dengan memasukan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Ia mengaku cara tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat penyumbatan pembulu h di area otak.
Selanjutnya, ia menyebut memasukkan cairan Heparin ke dalam pembuluh darah yang memberi efek anti pembekuan darah.
Dengan metodenya ini, ia mengaku pernah menangani beberapa tokoh nasional seperti Wakil Presiden era Soeharto, Try Sutrisno, mantan kepala BIN, Hendropriyono, hingga Dahlan Iskan.
Penginisiator Vaksin Nusantara
Saat pandemi Covid-19 sampai di Indonesia, Terawan inisiator dalam penanganannya dengan membuat vaksin yang disebut Vaksin Nusantara.
Dikutip dari Tribunnews, ia mengungkapkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Rabu (16/6/2021) bahwa Vaksin Nusantara dapat dengan mudah menangkal varian baru vierus corona.