Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AII: Penemu Membutuhkan Investasi Untuk Tingkatkan Hasil Riset Inovasi

Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Didiek Hadjar Goenadi mengatakan penemu atau inventor membutuhkan investor.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in AII: Penemu Membutuhkan Investasi Untuk Tingkatkan Hasil Riset Inovasi
DANY PERMANA
Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Didiek Hadjar Goenadi (tengah). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Didiek Hadjar Goenadi mengatakan penemu atau inventor membutuhkan investor atau agar meningkatkan TRL (Tingkat Kesiapterapan Teknologi) dari hasil riset dan inovasi

Didiek mengungkapkan industri melihat bahwa TRL 7 masih mengandung risiko besar untuk langsung bisa dikomersialisasikan.

Sehingga, mereka tidak mau terburu-buru berinvestasi pada tahap itu.

"Di sinilah peran AII untuk mendorong bagaimana TRL 7 itu bisa diarahkan ke-8 dengan mempertemukan inventor dan investor," kata Didiek melalui keterangan tertulis, Jumat (31/3/2022).

Menurut Didiek, AII akan mempertemukan inventor inovasi sawit dan calon investor.

Sehingga, hasil riset dan inovasi dapat dikomersialisasikan untuk memajukan industri sawit di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

"Fungsi organisasi ini untuk menjadi mediasi atau jembatan antara inventor dan investor agar inventor itu mampu menyeberangi lembah kematian untuk TRL 7 menyeberang ke-8 dan ke-9," kata Didiek.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 18 Oktober: Thomas Alva Edison Meninggal, Inventor & Pemilik 1.093 Hak Paten

Didiek menuturkan di tahap TRL 7, biasanya inventor berhenti karena tidak mampu atau tidak memperoleh dukungan dana untuk bisa meningkatkan hasil riset dan inovasinya ke tingkat berikutnya yakni, TRL 8 dan TRL 9, yang sebenarnya ada di tahapan industri.

Menurut Didiek, invensi yang mengarah pada peningkatan produktivitas industri kelapa sawit dan produk turunannya.

Pengembangan industri sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan akan sangat dibutuhkan dalam memajukan industri sawit Indonesia.

Baca juga: Ikuti Tren Global, Kaum Wanita di Norwegia Berlomba-lomba Investasi Kripto

"Kami harap kegiatan ini menarik bisa banyak investor baik perusahaan maupun perorangan untuk menjadi mitra inventor dalam komersialisasi hasil penelitian," kata Didiek.

Ia mengatakan upaya mengembangkan dan memajukan industri kelapa sawit di dalam negeri dan di kancah global membutuhkan sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan khususnya BPDPKS dan industri.

AII memfasilitasi 13 inventor periset Grand Riset Sawit untuk hilirisasi hasil penelitian, yang didanai BPDPKS, mulai dari plastik dari limbah sawit, limbah kelapa sawit menjadi material nano crystal, bioenergi hingga busa pemadam kebakaran dari minyak sawit.

Hasil riset dan inovasi tersebut sudah sampai TRL 7, yang berarti siap dikomersialisasi, tetapi belum sampai produk jadi.

Selanjutnya, AII akan mempertemukan masing-masing inventor dan calon investor potensial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas