Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yenny Wahid Sebut Perempuan Rentan Jadi Korban Paham Ekstrimisme

Menurut Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, masih ada salah kaprah diantara masyarakat.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Yenny Wahid Sebut Perempuan Rentan Jadi Korban Paham Ekstrimisme
Istimewa
Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid saat memberikan kuliah umum bertemakan Membumikan Pancasila Dalam Konteks Wawasan Kebangsaan Indonesia di Tengah Dinamika Nasional dan Global. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan rentan terjerat dengan paham ekstrimis.

Menurut Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, masih ada salah kaprah diantara masyarakat.

"Terutama pada komunitas konservatif. Dimana perempuan harus ikut apa saja yang dikatakan suami. Terutama di masyarakat kita ada konsep ke surga ikut, ke neraka juga kebawa," ungkap Yenny di Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022).

Menurutnya konsep ini harus direformasi.

Bahwa perempuan zaman saat ini harus lebih berdaya lagi.

Baca juga: Distop di Pintu Imigrasi karena Bernama Lengkap Arab, Yenny Wahid Berkomitmen Kenalkan Islam Damai

Selain itu, menurut Yenny, perempuan harus mampu menyaring dan memilah nilai-nilai yang ingin ditanamkan oleh keluarga.

Berita Rekomendasi

Perempuan tidak boleh menjadi anggota keluarga yang pasif.

Apa yang dikatakan suami ditelan mentah-mentah.

Melainkan harus dicerna dengan baik. Terutama untuk kebaikan keluarga sendiri.

"Kalau suaminya mengajak melakukan hal buruk, justru diajak berdialog agar suami membatalkan niatnya. Bukan menelan mentah-mentah apa yang dikatakan. Dengan berharap pengabdian itu akan membawa ke surga. Gak boleh," tegasnya.

Di sisi lain, menurut Yenny, perempuan yang terlibat dalam aksi kekerasan terutama ekstrimisme berbasis kekerasan, sekarang telah berubah.

Kalau dahulu, perempuan menjadi orang yang mempersiapkan penyerangan.

Misalnya persiapan mobil, mencari donasi dan orang yang direkrut.

"Sekarang justru ada perempuan menjadi pelaku, bahkan tidak jarang bawa anak sekaligus. Karena salah kaprah dalam memahami cara menuju surga," paparnya lagi.

Menurutnya semua ini harus diluruskan.

Perempuan harus dikuatkan dari segi pemahaman dan perannya.

Bahwa ia mampu mencegah kekerasan terjadi.

Baik pada diri sendiri beserta masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas