Tanggapi Survei, Pengamat Ungkap Sejumlah Alasan Rendahnya Tingkat Kepercayaan Publik kepada Parpol
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut ada beberapa faktor yang membuat tingkat kepercayaan kepada parpol
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai politik menjadi institusi di Indonesia yang paling tidak dipercaya oleh publik.
Hal itu berdasarkan temuan terbaru hasil survei Lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut ada beberapa faktor yang membuat tingkat kepercayaan kepada parpol rendah.
Pertama, parpol dinilai kurang memperjuangkan aspirarasi rakyat.
Dia menyebut, berbagai persoalan rakyat terkesan diabaikan parpol.
Misalnya, kasus minyak goreng, terkesan parpol pemerintah tidak berpipak kepada rakyat. Bahkan ada parpol yang justeru mengeritik rakyat yang antri minyak goreng.
Baca juga: Parpol Jadi Lembaga Paling Tak Dipercaya Publik, PPP: Masih Banyak Masyarakat Pilih Saat Pemilu
"Jadi, parpol dinilai tidak peka terhadap kesulitan rakyat. Akibatnya, parpol dinilai tidak aspiratif karena tidak memperjuangkan persoalan rakyat," kata Jamiluddin dalam keterangan yang diterima, Rabu (6/4/2022).
Kedua, lanjut Jamiluddin, kader parpol masih banyak yang melakukan tindak korupsi.
Perilaku koruptif ini mencederai rasa keadilan rakyat yang hidup dalam kesusahan.
"Hal itu sangat dirasakan rakyat saat dana bansos dikorupsi oleh kader parpol tertentu. Perilaku seperti itu membuat rakyat tidak percaya terhadap parpol," ucapnya.
Ketiga, adanya parpol yang mengusung penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
Menurutnya, apa yang diperjuangkan parpol tersebut sangat bertentangan dengan harapan rakyat.
Padahal, hasil survei menunjukkan, mayoritas rakyat tidak menghendaki penundaan pemilu dan presiden tiga periode.