Aksi Mahasiswa Tolak Jokowi 3 Periode Pecah di Sejumlah Daerah, Bogor, Tasikmalaya & Makassar Ricuh
Aksi mahasiswa menolak masa jabatan Jokowi 3 periode hingga kenaikan harga BBM pecah di sejumlah daerah.
Editor: Wahyu Aji
"Uud terkait penundaan tiga periode yang kedua terkait harga CPO minyak goreng, BBM, sama terkait kenaikan PPN. Hasil kajian ini yang membuatnya aliansi BEM Se Bogor tapi kami membawa tagline 'Bogor Menggugat Istana'. Kajian intelektualnya dari BEM Se Bogor. Inisiatornya BEM," jelasnya.
Meski begitu, tegas Rizky, hasil kajian dan petisi yang disampaikan jika masih tidak didengar mustahil menurutnya akan ada aksi susulan yang lebih besar.
Bahkan, aksi ini akan terintegrasi langsung dengan kabar adanya aksi Nasional tanggal 11 April mendatang di Jakarta.
Baca juga: Perwakilan Massa BEM Se-Bogor Diterima Istana, Koordinator: 3X24 Jam Presiden Harus Beri Pernyataan
"Apabila petisi kami tidak didengar atau digubris bahkan tuntutan tiga periode disetuji amandemen, mahasiswa dan gabungan aliansi lainnya akan melesat dan melakukan aksi yang lebih besar," katanya.
"Mungkin momentum tanggal 11 tersebut. Gerakannya sama sebenarnya poinnya. Mankannya kami kasih Ritme 3x24 jam," tandasnya.
Mahasiswa duduki kantor DPRD Kota Tasikmalaya
Di Tasikmalaya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus wilayah berunjuk rasa di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
Dilansir dari Kompas.com, massa menuntut kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan harga bahan pokok termasuk minyak goreng dan wacana penundaan Pemilu dibatalkan karena dinilai menyengsarakan rakyat secara langsung.
Sesaat seluruh gabungan mahasiswa tiba di lokasi, terlihat ratusan petugas Kepolisian dari Polresta Tasikmalaya sudah berjaga mengamankan lokasi demonstrasi.
Meski sedang menjalankan ibadah puasa, ribuan mahasiswa lengkap beratribut kampus dan organisasinya mulai merangsek ke depan penjagaan petugas Kepolisian.
Mereka bergantian berorasi dan mencoba menerobos meminta masuk ke gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasinya.
Terjadi beberapa kali cek cok mulut dan aksi dorong-dorongan antara pengunjukrasa dengan petugas Kepolisian.
Namun, Kepala Polresta Tasikmalaya Aszhari Kurniawan yang berada di lokasi berniat ingin menenangkan pendemo sudah tak didengar ribuan mahasiswa yang terus merangsek masuk gedung dewan.
Sampai akhirnya ribuan mahasiswa itu memasuki halaman dan ruang sidang gedung dewan yang berada di lantai 2 tersebut dengan teriakan revolusi, revolusi, revolusi.