Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Holding Ekonomi Rakyat Dibentuk, Siap Berkolaborasi untuk Perkuat Ekosistem

DPN KERIS bicara soal perlunya kolaborasi dengan semua pihak untuk memperkuat sistem dan ekosistem ekonomi rakyat.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Holding Ekonomi Rakyat Dibentuk, Siap Berkolaborasi untuk Perkuat Ekosistem
Istimewa
Hery Haryanto Azumi, CEO Holding Ekonomi Rakyat. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Komite Ekonomi Rakyat Indonesia Semesta (DPN KERIS) bicara soal perlunya kolaborasi dengan semua pihak untuk memperkuat sistem dan ekosistem ekonomi rakyat.

Hal tersebut disampaikan Hery Haryanto Azumi selaku CEO Holding Ekonomi Rakyat setelah ditunjuk Ketua Tim Formatur Kongres I KERIS Ali Mahsun.

Hery memastikan siap berkolaborasi dengan semua pihak, pemerintah maupun swasta, dalam dan luar negeri, pribumi maupun non-pribumi dan semua entitas masyarakat yang memiliki concern dalam pengembangan ekonomi rakyat.

"Negara ini didirikan tidak oleh satu kelompok saja, tapi oleh semua elemen bangsa yang mencita-citakan kemerdekaan yang hakiki bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga pembangunan ekonomi pun juga harus dilakukan bersama-sama secara gotong royong dan berkeadilan," kata Hery dalam siaran pers yang diterima, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Sasar Komoditas Bernilai Ekonomi Tinggi, KKP akan Bangun Kampung Bandeng di Gresik

Holding Ekonomi Rakyat ini, menurut Hery, akan menjadi kamar dagang dan industri ala rakyat.

Sehingga arus bawah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari skenario pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional.

Berita Rekomendasi

Hery menambahkan, tantangan terbesar yang dihadapi oleh KERIS hari ini adalah masalah data yang diperlukan untuk menjadi basis pemberdayaan. Semua asosiasi ekonomi rakyat yang tergabung di dalam KERIS musti memperkuat database sehingga memiliki ruang gerak konkret yang terukur.

"Ada 117 asosiasi dan organisasi yang tergabung dalam KERIS harus melakukan upgrading organisasi dan pelayanan sehingga benar-benar kehadirannya membawa dampak positif bagi anggotanya dan itu dimulai dengan data keanggotaan yang valid," ujar eks Wasekjen PBNU itu.

Menurut Hery, data belum menjadi sumber utama dalam pengambilan keputusan.

Ketika berbicara data selalu terjadi perbedaan disebabkan oleh standar parameter dan sumber yang berbeda.

Baca juga: Berpengalaman Ekonomi Kerakyatan, Sandiaga Didukung Warga Jakut Maju Pilpres

Karena itu, perjuangan ekonomi rakyat harus dimulai dengan membangun database sehingga dapat menjadi rujukan dalam kolaborasi dengan berbagai pihak.

Di samping itu, Hery juga menegaskan perlunya data center yang mandiri agar dapat menjaga kerahasiaan data komunitas-komunitas spesifik yang merupakan basis kekuatan utama ekonomi rakyat.

Sementara itu Ketua Dewan Penasihat KERIS, Laksamana Madya (Purn) M Jurianto menyarankan agar KERIS membuat strategic planning sehingga dapat membuat milestone yang terukur dari waktu ke waktu.

"Strategic planning ini sangat penting bagi sebuah organisasi, dan saya bersedia berbagi pengalaman saya selama di militer dan bisnis untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi rakyat," kata sesepuh TNI ini.

Sedangkan, Ketua Dewan Pembina KERIS Lily Wahid menekankan perlunya outreach dan silaturrahim agar kehadiran keris dirasakan manfaatnya oleh rakyat dan pemerintah merasa terbantu.

"Saya bersedia fasilitasi dan memberikan rekomendasi agar KERIS bisa bertemu dengan pihak-pihak yang diperlukan untuk mendukung eksistensi KERIS di mata rakyat dan pemerintah," kata Lily.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas