UPDATE Demo 11 April 2022: Sempat Ricuh, Ade Armando Babak Belur, hingga Massa Bubar akibat Hujan
Berikut update yang terjadi saat demonstrasi di Gedung DPR/MPR pada Senin (14/2/2022) di mana sempat terjadi ricuh hingga Ade Armando babak belur.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update demonstrasi di Gedung DPR RI yang terjadi Senin (11/4/2022).
Demonstrasi ini sempat memanas usai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR RI meninggalkan lokasi.
Massa dan mahasiswa saling lempat setelah Kapolri dan Wakil Ketua DPR RI meninggalkan tempat demonstrasi.
Akibatnya, seorang mahasiswa terluka lantaran terkena lemparan batu.
“Iya ini lemparan batu dari arah massa sebelah,” ujar tim medis yang membopong mahasiswa itu dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Ini Wajah Pelaku Penganiaya Ade Armando di Tengah Demo Gedung DPR, Siapa yang Pukul Pertama?
Baca juga: BEM SI: Tanggal Pemilu Ditetapkan H-1 Demo di DPR, Ada yang Panik Kawan-Kawan
Lemparan batu tersebut pun memicu lemparan benda-benda lainnya dan membuat sejumlah anggota polisi mengalami luka.
Selanjutnya, aparat pun menembakkan gas air mata ke arah massa untuk meredakan kericuhan.
Ade Armando Babak Belur
Demonstrasi ini pun juga membuat pegiat media sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan dalam aksi massa.
Dikutip dari Tribunnews, Ade mengalami kejadian mengenaskan dengan wajah yang dipenuhi darah dan tampak tidak mengenakan celana.
Mengenai penyebab Ade mengalami kejadian tersebut, hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan.
Kini, Ade tengah dirawat di dalam gedung DPR RI dengan penjagaan ketat dari kepolisian.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, Ade Armando tiba di lokasi demonstrasi sekitar pukul 12.30 WIB dan mengenakan kaos berwarna hitam.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Aksi Mahasiswa di Depan Gedung DPR RI Bubar dan Ruas Jalan Kembali Dibuka
Sebelumnya, Ade mengaku kedatangannya ke lokasi untuk mendukung demo mahasiswa pada hari ini.
“Saya tidak ikut demo, saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung (demo mahasiswa),” ujar Ade.
Ade pun mengungkapkan alasannya mendukung demo mahasiswa kali ini yaitu terkait gugatan mahasuswa agar tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden.
“Mau dukung kalau gugatannya adalah agar tidak diperpanjang supaya dihentikan tiga periode saya setuju,” jelasnya.
Ia pun mengatakan, amandemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden tidak pantas untuk dilakukan.
Ade pun menganggap demonstrasi mahasiswa pada hari ini seharusnya menjadi pesan penting bagi partai politik yang mendukung penundaan Pemilu 2024.
“(Alasannya) enggak pantes. Artinya sekarang sudah ramai, padahal baru 2022. Kalau harus diubah amandemen kan butuh waktu,” tegasnya.
BEM SI Bubarkan Diri akibat Hujan
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berangsur membubarkan dri pada Senin sore.
Sehingga membuat Jalan Gatot Subroto dan tol dalam kota pun dibuka kembali.
Dikutip dari Kompas.com, massa tersebut mulai membubarkan diri akibat hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta.
Petugas gabungan TNI-Polri yang bersenjata lengkap pun mulai kembali ke pos pengamanan di area kompleks Gedung DPR/MPR.
Kemudian, nampak pula kendaraan dari arah Pancoran mengarah ke Slipi kembali bisa melintasi tol dalam kota dan Jalan Gatot Subroto
Sebagai informasi, aliansi BEM SI menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR.
Baca juga: Profil Ade Armando yang Babak Belur dalam Ricuh Demo di DPR RI, Pernah Laporkan Prabowo Subianto
Menurut Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yusrizal menyebutkan ada empat poin tuntutan yang disampaikan.
Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat.
“Bukan aspirasi partai,” ujar Luthfi.
Kemudian poin kedua, mendesak para wakil rakyata agar menjemput aspirasi rakyat yang telah disampaikan dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah sejak 28 Maret 2022 hingga 11 April 2022.
Lalu, pada poin ketiga, menuntut dan mendesa anggota parlemen secara tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
“Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen,” tutur Luthfi.
Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada Presiden Joko Widodo, yang sampai saat ini belum terjawab.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Pravitri Retno Widyastuti/Reza Deni)(Kompas.com/Tria Sutrisna)
Artikel lain terkait Jokowi Didemonstrasi