Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kilas Balik Insiden Pengeroyokan Ade Armando

Ade dengan luwes mengatakan dirinya menjadi pihak yang tidak setuju wacana penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan Presiden.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kilas Balik Insiden Pengeroyokan Ade Armando
Capture Video
Ade Armando di tengah kerumunan massa saat unjuk rasa di gedung DPR RI Jakarta, Senin (11/4/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lokasi pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando sudah steril namun masih ada sejumlah batu bekas aksi demonstrasi.

Ade hadir dalam aksi demo mahasiswa di depan DPR, Jakarta, Senin (12/4/2022).

Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) sekaligus Dosen Universitas Indonesia ini sempat diwawancarai sejumlah media massa.

Ade dengan luwes mengatakan dirinya menjadi pihak yang tidak setuju wacana penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan Presiden.

Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Ade Armando, 4 di Antaranya Masih Buron

Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada mengatakan kedatangan Ade dan tim tujuannya untuk membuat konten Youtube dan keperluan media sosial PIS.

Pada pukul 14.00 WIB, konten liputan Ade mulai digarap didampingi dua orang cameramen (Indra Jaya Putra dan Bambang T) dan dua penulis (Belmondo Scorpio dan Rama).

"Tim menyepakati untuk menyudahi peliputan pukul 15:35 WIB. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR," ungkap Nong.

BERITA REKOMENDASI

Saat mundur beberapa orang massa di situ terlihat mengawasi Ade dan tim.

Baca juga: 6 Nama Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Tak Ada Warga Lampung Try Setia Budi Purwanto

Tak lama itu, pukul 15:40 WIB Ade dan tim didatangi oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki.

"Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," kata Nong.

Beberapa saat kemudian beberapa orang tidak dikenal tiba-tiba langsung menyerang.

Sebelum menyerang mereka mengepung, menurut Nong, pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas.

Baca juga: Saat Luhut Berdebat Dengan Mahasiswa, Siapa Yang Bilang Saya Minta Presiden 3 Periode?


Anggota tim liputan berusaha melindungi Ade yang terus menerus diserang dan dipukuli tapi tim kemudian terjatuh dan terpental.

"Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan hingga akhirnya Ade dipapah dan mendapatkan pertolongan medis," imbuh Nong.

Ditunggangi Penyusup

Elemen mahasiswa kembali pulang usai berdialog dengan sejumlah pimpinan DPR dan Kapolri RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Luthfi Yufrizal menyatakan bahwa aksi anarkis dilakukan oleh penyusup.

Menurut Luthfi, aspirasi yang disampaikan dari aliansi mahasiswa berjalan kondusif dan lancar.

Adapun aspirasi dari aksi BEM SI antara lain menolak wacana penundaan pemilu atau amandemen pemilu, mengkaji ulang UU IKN, serta tuntutan agar pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pokok.

"Alhamdulillah aksi hari ini berjalan dengan lancar dan kondusif, kami mulai aksi pukul 12.00 dan bubar pada pukul 15.30 WIB," kata Luthfi.

Luthfi menegaskan arogansi massa bukan dilakukan pihak BEM SI.

Kata Luthfi, ada oknum provokator dan penyusup yang sengaja membaur dengan massa mahasiswa untuk merusak kondusivitas.

Puncaknya di malam hari, Pos Polisi Subsektor Pejompongan hangus dibakar oleh massa.

Garis polisi membentang di sepanjang halaman pos polisi itu.

Di bagian depan, tampak dinding pos polisi sudah berwarna hitam,

Bagian plafon ruang depan terlihat sudah rusak terbakar api.

Kaca jendela di pos polisi hancur, sementara serpihannya berserakan di lantai.

"Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI, aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik. Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup," terang dia.

BEM SI menegaskan pihaknya akan terus mengawal semua tuntutan ini sampai tuntas dan direalisasikan oleh pemerintah. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas