Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan MPR Sebut Perlunya Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Mengantisipasi Dampak Krisis Global

Krisis global menuntut kita mempersiapkan langkah antisipatif terhadap setiap dampak yang mungkin terjadi terkait keamanan dan stabilitas pangan.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pimpinan MPR Sebut Perlunya Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Mengantisipasi Dampak Krisis Global
dok. MPR RI
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci dalam acara Monolog dan Diskusi Buku: Kepak Cinta Pengawal Langit-Pentingnya Keberanian Bangsa Melawan Sebuah Dusta dan Kebohongan, di Fort Amsterdam, Leihitu, Maluku, Jumat (5/11). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krisis global menuntut kita mempersiapkan langkah antisipatif terhadap setiap dampak yang mungkin terjadi terkait keamanan dan stabilitas pangan dalam negeri.

"Masalah pangan yang kita hadapi adalah bagian dari masalah global yang juga dihadapi oleh negara-negara lain di dunia. Karena itu kita memerlukan langkah-langkah antisipasi agar kita memiliki ketahanan pangan yang lebih baik," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema "Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan Dampak Perang Ukraina-Rusia" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 pada Rabu (13/4/2022).

Diskusi dimoderatori Dr. Radityo Fajar Arianto, MBA (Direktur Sparklabs Universitas Pelita Harapan) itu.

Baca juga: Prasarana dan Sarana Pertanian Jadi Kunci Sukses Ketersediaan Pangan

Menghadirkan Dr. Bayu Krisnamurti (Wakil Menteri Pertanian 2009- 2011 dan Wakil Menteri Perdagangan 2011 – 2014), Prof. Dr. Dwi Andreas Santosa (Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc (Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian, Universitas Lampung) dan MG Westri Kekalih Susilowati, S.E, M.E.(Dosen Program Studi Manajemen FEB Unika Soegijapranata Semarang) sebagai narasumber.

Hadir pula Martin Manurung, S.E., M.A (Wakil Ketua Komisi VI DPR RI) dan Drs. Luthfi A. Mutty, M.Si (Pelaku Usaha Tani / Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) sebagai penanggap.

Menurut Lestari, para pemangku kepentingan harus belajar dari berbagai konflik global saat ini dengan terus berupaya memperkuat sumber daya yang kita miliki agar mampu memberi jaminan ketahanan pangan, setidaknya selama pemulihan untuk bangkit dari pandemi.

Ketahanan pangan, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, merupakan keadaan ketika semua orang memiliki akses sosial dan ekonomi terhadap kecukupan pangan yang bergizi untuk hidup produktif dan sehat.

Berita Rekomendasi

Pada tahun 2020, ungkap Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sejumlah badan dunia menganalisa secara komprehensif tentang ancaman serta indikasi kerawanan pangan dan malnutrisi secara global berdasarkan refleksi mendalam atas situasi pandemi yang menggerogoti setiap aspek kehidupan.

Berdasarkan catatan Badan Pangan Dunia (FAO), ujarnya, kondisi itu diperparah dengan terjadinya konflik Rusia-Ukraina sehingga menyebabkan kenaikan 17,1% harga komoditas biji-bijian dunia, termasuk barley, gandum dan jagung.

Karena, tambah Rerie, krisis yang terjadi di dunia sering kali mengganggu stabilitas komoditas pangan dunia, akibat terjadinya lonjakan intervensi perdagangan dan pembatasan ekspor pangan.

Kondisi itu, tambahnya, harus segera diantisipasi dengan berbagai langkah strategis yang terukur, lewat kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan dan masyarakat, agar negeri ini mampu mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.

Baca juga: Maroko, Mesir dan Tunisia Terancam Krisis Pangan Imbas Perang di Ukraina

Wakil Menteri Pertanian 2009- 2011, Bayu Krisnamurti mengungkapkan, inflasi Indonesia Januari 2022 hingga Maret 2022 sudah tercatat 2,4%. Angka tersebut, menurut Bayu, sudah melampaui angka inflasi Indonesia pada 2019 pra pandemi yang tercatat 2,27%.

Bayu menyarankan agar kita harus bersiap menghadapi inflasi Indonesia melebihi angka perkiraan pemerintah yang sebesar 3 +/-1% atau berkisar 4%.

Harga-harga komoditas dunia seperti gandum, sapi bakalan, gula, kedelai dan CPO, jelas Bayu, naik tajam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas