Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Bumi 2022: Mengenal Faktor Penyebab Perubahan Iklim Menurut Penjelasan PBB

Berikut penyebab-penyebab perubahan iklim menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Miftah
zoom-in Hari Bumi 2022: Mengenal Faktor Penyebab Perubahan Iklim Menurut Penjelasan PBB
Google Doodle
Google Doodle Hari Bumi 2022 tentang Perubahan Iklim. Berikut Penyebab Perubahan Iklim menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 

TRIBUNNEWS.COM - Simak penyebab-penyebab perubahan iklim menurut PBB dalam artikel ini.

Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April.

Diketahui, Google hari ini menampilkan Doddle Hari Bumi tahunan dengan mengangkat topik perubahan iklim.

Mengutip dari Gramedia.com, iklim merupakan rata-rata cuaca yang juga menjadi penanda keadaan atmosfer dalam suatu kurun waktu tertentu.

Sementara itu, perubahan iklim merupakan suatu jangka panjang dalam pola cuaca tertentu di suatu wilayah.

Lalu apa saja penyebab perubahan iklim?

Baca juga: Hari Bumi: Empat Kota yang Punya Target Ambisius Netral Iklim

Baca juga: 22 April 2022 Diperingati sebagai Hari Bumi, Ketahui Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim

Google Doodle Hari ini, Perubahan Iklim di Gunung Kilimanjaro Tanzania, Afrika
Google Doodle Hari ini, Perubahan Iklim di Gunung Kilimanjaro Tanzania, Afrika (Tangkapan Layar Google)

Penjelasan PBB mengenai Penyebab Perubahan Iklim

Berita Rekomendasi

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca yang terjadi dalam jangka panjang.

Pegeseran alami ini telah terjadi sejak periode 1800-an.

Perubahan iklim yang terjadi disebabkan oleh aktivitas manusia, satu di antarnya adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas yang menghasilkan gas memerangkap panas.

Pembakaran bahan bakar fosil tersebut menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bekerja seperti selimut yang melilit bumi sehingga menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu.

Emisi gas rumah kaca dapat menyebabkan perubahan iklim termasuk karbon dioksida dan metana.

Misalnya, penggunaan bensin untuk mengendarai mobil.

Kemudian emisi terus meningkat, sehingga berakibat bumi sekarang 1,1°C lebih hangat daripada di akhir tahun 1800-an. Dekade terakhir (2011-2020) adalah rekor terpanas.

Adapun konsekuensi dari perubahan iklim saat ini antara lain, kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran hebat, naiknya permukaan laut, banjir, pencairan es kutub, badai dahsyat dan penurunan keanekaragaman hayati.

Faktor Penyebab Perubahan Iklim

Mengutip dari Gramedia.com, berikut faktor penyebab perubahan Iklim:

1. Efek Rumah Kaca

Gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim pertama dan berasal dari gas-gas rumah kaca.

Salah satu contoh gas di atmosfer bumi adalah kaca di rumah yang memerangkap panas matahari kemudian menghentikannya agar tidak bocor kembali ke angkasa.

Banyak dari gas-gas ini terjadi secara alami, meski berbagai aktivitas manusia disekitarnya meningkatkan konsentrasinya di atmosfer, khususnya pada metana, karbon dioksida (CO2), gas berfluorinasi CO2 dan dinitrogen oksida sebagai gas rumah kaca yang paling umum diproduksi oleh aktivitas manusia serta bertanggung jawab atas 64% pemanasan global buatan manusia.

2. Peningkatan Emisi

Peningkatan emisi merupakan akibat dari ulah manusia, misalnya, pembakaran minyak, batu bara, dan gas yang akan menghasilkan dinitrogen oksida dan karbon dioksida.

Hal ini juga disebabkan oleh deforestasi atau penebangan hutan.

Terjadinya penebangan membuat karbon yang tersimpan di pohon akan dilepaskan ke atmosfer, dan menambah efek rumah kaca di bumi.

Selain itu peningkatan emisi juga disebabkan oleh meningkatnya jumlah peternakan, khususnya pada sapi dan domba.

Hal tersebut juga akan menghasilkan metana dalam jumlah besar saat mencerna makanan.

3. Pemanasan Global

Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah aktivitas manusia.

Hal tersebut menyebabkan tiga dekade terakhir ini, terasa lebih hangat dibandingkan dekade sebelumnya sejak pencatatan mulai dilakukan yaitu pada tahun 1850an.

Peningkatan 2°C dibanding suhu pada masa pra-industri ini dinilai para ilmuwan sebagai ambang batas.

Sehingga akan terjadi kemungkinan timbulnya bencana alam dikarenakan pemanasan global.

4. Perubahan Orbit Bumi

Tingkat gas rumah kaca kini telah berada jauh di atas siklus alami dalam kurun waktu 800.000 tahun terakhir.

Sehingga orbit bumi yang berada di sekitar matahari bukanlah elips melainkan lingkaran.

Terkadang, ia hampir melingkar di mana jarak bumi berada kira-kira sama dari matahari saat ia bergerak mengelilingi orbitnya.

Akan tetapi, pada waktu lainnya, elips lebih menonjol hingga bumi bergerak lebih dekat dan jauh dari matahari saat mengorbit.

Kemudian ketika bumi lebih dekat dengan Matahari, iklim akan berubah menjadi lebih hangat.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas