Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi X DPR Minta Tim Review PPON Buka Data ke Publik Buntut Kontingen SEA Games Dipangkas

Huda mengungkapkan pemangkasan jumlah kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam membuat publik penasaran.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Komisi X DPR Minta Tim Review PPON Buka Data ke Publik Buntut Kontingen SEA Games Dipangkas
ist
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemangkasan jumlah Kontingen Indonesia dalam SEA  Games Vietnam 2021 oleh Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora dipertanyakan banyak kalangan.

Tim PPON pun diminta menyampaikan hasil review mereka secara transparan ke publik.

“Keputusan pemangkasan jumlah kontingen Indonesia dalam SEA Games Vietnam ini memicu banyak spekulasi liar. Baiknya Tim Review PPON membuka data mereka yang menjadi dasar kenapa satu atlet diberangkatkan yang lain tidak, kenapa satu cabang harus berangkat cabang yang lain tidak,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Jumat (22/4/2022).

Huda mengungkapkan pemangkasan jumlah kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam membuat publik penasaran.

Baca juga: Proyeksi Medali SEA Games 2022: Sepak Takraw Yakin Bisa Pertahankan Emas Nomor Dobel

Mereka mempertanyakan alasan pemangkasan, waktu yang mendadak, hingga bertanya-tanya apa itu PPON yang punya kewenangan begitu besar.

“Rasa penasaran tersebut juga tergambar dari berbagai perbincangan publik di media sosial maupun beragam kritik yang disampaikan melalui media massa,” ujarnya.

Rasa penasaran publik tersebut, kata Huda, bisa dilihat dari reaksi mereka saat mengetahui tim putra futsal dicoret dari kontingen SEA Games karena dinilai tidak berpotensi mencetak medali.

Berita Rekomendasi

Padahal di sisi lain tim futsal putra Indonesia kerap mencetak prestasi membanggakan.

Terakhir mereka mampu meraih posisi runner up dalam Piala AFF 2022 di Thailand. “Akhirnya atas desakan yang begitu kuat dari publik, Kemenpora dan Federasi Futsal Indonesia menganulir keputusan pencoretan dan memberangkatkan timnas putra futsal ke Sea Games Vietnam,” katanya.

Namun saat polemik pencoretan timnas putra futsal belum sepenuhnya rendah, kata Huda, kini publik kembali digegerkan dengan surat terbuka yang disampaikan atlet senam potensial Sutjiati Narendra yang gagal berangkat ke Vietnam.

Pun juga saat mereka membaca cerita dari Muthia Nur Cahya pesenam muda peraih emas PON Papua asal Makassar yang mengalami nasib sama dengan Sutjiati Narendra.

“Sutjiati Narendra dan Muthia Nur Cahya adalah atlet-atlet potensial sehingga wajar jika publik mempertanyakan standar apa yang dipakai oleh Tim Review PPON untuk menentukan satu atlet bisa berangkat satu lain tidak,” tukasnya.

Huda mengatakan berbagai alasan yang disampaikan tim review PPON maupun Kemenpora menanggapi pencoretan atlet atau cabang terkesan tidak singkron.

Dia mencontohkan alasan Ketua Tim Review PPON Moch Asmawi yang menyebut keterbatasan anggaran sehingga hanya atlet berpotensi mendali yang diberangkatkan ke SEA Games Vietnam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas