Peneliti LIPI: Presiden Jokowi Lihat ada Kecocokan dari Prabowo-Erick
Wasisto Rahardjo Jati turut menyoroti momen kekompakan Presiden Jokowi dan dua menterinya yakni Prabowo Subianto dan Erick Thohir.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Rahardjo Jati turut menyoroti momen kekompakan Presiden Jokowi dan dua menterinya yakni Prabowo Subianto dan Erick Thohir.
Dimana, Presiden Jokowi dan Prabowo-Erick terlihat kompak saat Kunjungan Kerja (Kunker) di Jawa Timur, pada Rabu (20/4/2022) lalu.
Ketiganya hadir dalam peluncuran holding BUMN industri pertahanan atau Defend ID.
Menurut Wasisto, pertemuan ini dianggap spesial karena ada kerjasama antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Wasisto menilai, Jokowi tampak melihat ada chemistry dari dua menterinya tersebut. Terlebih, dua menteri tersebut digadang akan menjadi kandidat Capres di Pilpres 2024.
"Saya pikir momen itu bagian upaya Presiden untuk melihat penjajakan awal dan ‘chemistry’ politik yang dibangun oleh para menterinya yang terindikasi ingin maju capres di 2024 mendatang,” kata Wasisto saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (22/4/2022).
Meski begitu, Wasisto menyebut bahwa Jokowi tak memiliki kapasistas untuk menentukan calon presiden. Hal itu dikarenakan Jokowi bukanlah ketua umum partai politik.
Baca juga: Merdeka Institute: Anies Capres 2024 Paling Banyak Dibicarakan, Sentimen Prabowo Paling Positif
Namun, kata Wasisto, ada gestur dari Jokowi dalam meneropong potensi capres para menterinya.
Ia pun melihat, pasangan Prabowo-Erick sangat mungkin terjadi di Pilpres 2024. Apalagi, dua sosok tersebut, dianggap saling melengkapi satu sama lain.
“Saya pikir potensi pasangan tersebut dimungkinkan terjadi. Terlebih lagi mencerminkan duet generasi senior dan generasi muda. Itu bisa jadi opsi jalan tengah dalam pola suksesi kekuasaan ke depan,” ucapnya.
Ihwal koalisi pasangan Prabowo-Erick terjadi, Wasisto pun mendorong Gerindra untuk merangkul parpol tengah dan parpol berbasis Islam untuk menguatkan pasangan tersebut maju Pilpres 2024.
“Gerindra sudah jelas. Namun ada baiknya pula merangkul partai tengah maupun partai islam,” katanya.
Lebih lanjut, Wasisto memprediksi, jika duet antara Prabowo-Erick terjadi di Pilpres 2024, maka ada PDIP yang siap menjadi lawannya.
Terlebih, PDIP sebagai parpol besar bisa mencalon kan Presiden sendiri. Tentunya, dengan tujuan mempertahankan kekuasaan setelah Jokowi berakhir pada Oktober 2024 nanti.