Kementan Turun Lapangan Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Pokok Stabil di Kalimantan Barat
Gelar Pangan Murah ditujukan agar masyarakat mampu menikmati akses bahan pangan pokok yang berkualitas dan terjangkau.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, jajaran Kementerian Pertanian bersama seluruh Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan 12 bahan pangan pokok.
Menindaklanjuti arahan menteri, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menugaskan Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman sebagai Pj. Ketersediaan Pangan Provinsi Kalimantan Barat untuk turun ke lapangan, menyelenggarakan Gelar Pangan Murah serta memantau dan monitoring ketersediaan stok dan stabilitas harga.
Peninjauan ini merupakan kedua kalinya dilaksanakan oleh Pj. Ketersediaan Provinsi Kalbar. Kunjungan sebelumnya pada tanggal 13 April 2022 di Kota Pontianak.
Liferdi, sapaan akrab beliau bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat langsung menyambangi Gelar Pangan Murah di Kecamatan Kabayan Kabupaten Sanggau yang berjarak +/- 3 Jam perjalanan dari Ibukota Provinsi Pontianak.
Liferdi menyampaikan bahwa komitmen Kementan saat ini memastikan Bahan Pangan Pokok aman dengan terus memonitor harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di 34 Provinsi setiap waktunya.
Melalui Gelar Pangan Murah, merupakan satu strategi untuk mengantisipasi lonjakan harga serta agar masyarakat mampu menikmati akses bahan pangan pokok yang berkualitas dan terjangkau.
“Dari uraian tersebut, kita dapat melakukan intervensi distribusi suatu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dengan tujuan menjaga stabilitas harga dan stok pangan,” terangnya.
Seorang pengunjung bernama Lina, salah satu masyarakat yang sedang berbelanja menjelaskan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya bahan pokok yang dijual murah. Harga bahan pokok yang dijual pada gelar pangan murah, adalah harga distributor memiliki rentang harga sekitar 20 sampai 30 ribu rupiah lebih murah per paketnya, dibanding dengan yang dijual pada pasar tradisional.
Masyarakat berterima kasih dan berharap agar bahan pokok dapat kembali murah dan tetap stabil, terutama mendekati Idulfitri.
Dalam kegiatan GPM ini, PMT Kalbar menjual berbagai bahan komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat, meliputi bahan pangan pokok strategis seperti beras medium 8.800/Kg, Gula pasir 12.000/Kg, Minyak Goreng Premium, 19.000/Kg, Bawang merah 11.000/500gr, Bawang Putih 11.000/500gr, Telur Ayam 24.000/Kg dan Susu kental manis 8.500/Kaleng.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero menegaskan bahwa kegiatan GPM yang dilakukan oleh Pasar Mitra Tani (PMT) ini akan berlanjut.
Sebelumnya kegiatan ini sudah terlaksana di 2 titik yakni di pelataran kantor Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar di Kota Pontianak dan di Kabupaten Kubu Raya. Gerakan ini ditujukan untuk mendukung stabilitas harga dan ketersediaan pangan terkhusus di wilayah-wilayah yang defisit yang memerlukan intervensi.
"Selanjutnya, kegiatan GPM ini diharapkan dapat sustainable dengan melibatkan stakeholders terkait logistik ketersediaan dan distribusi pangan yang berada di daerah," tutupnya (*)