Survei Indikator Politik: NasDem, PPP dan PAN Terancam tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis enam partai yang lolos ambang batas parlemen.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang di dalamnya terdapat soal elektabilitas partai politik, Selasa (26/4/2022).
Dalam temuannya, hanya ada enam partai yang lolos ambang batas parlemen.
PDIP menduduki posisi pertama dengan persentase 23,7 persen, diikuti Gerindra (11,4 persen), Partai Golkar (10,9 persen), PKB (9,8 persen), Demokrat (9,1 persen), PKS (5,5 persen).
Sisanya, seperti NasDem, PPP, dan PAN terancam tidak lolos ambang batas parlemen.
Bahkan, elektabilitas PAN disalip oleh Partai Perindo.
Baca juga: KPU Sebut Efisiensi Anggaran Pemilu 2024 Akan Dibahas Usai PKPU Tahapan Diketok
Berikut ini hasil survei Indikator Politik Indonesia:
PDIP: 23,7%
Gerindra: 11,4%
Golkar: 10,9%
PKB: 9,8%
Demokrat: 9,1%
PKS: 5,5%
NasDem: 3,9%
PPP: 3,3%
Perindo: 2,1%
PAN: 1,1%
Hanura: 0,6%
Berkarya: 0,3%
PSI: 0,3%
PBB: 0,3%
Garuda: 0,3%
PKPI: 0,0%
Gelora: 0,0%
Ummat: 0,0%
Lainnya: 0,0%
Tidak tahu/tidak jawab: 17,%
Seperti diketahui, survei ini dilakukan pada 14 sampai 19 April 2022 setelah demo besar mahasiswa menolak penundaan Pemilu dan wacana tiga periode masa jabatan presiden.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca juga: KPU Sudah Matangkan Tiga Draf PKPU Pemilu Serentak 2024
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang.
Asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka langsung oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak yakni sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali menandatangani responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.