Pemprov DKI Tegaskan Kaus Pemudik 'Anies Baswedan Presiden' Tak Ada dalam Anggaran Rp3,9 Miliar
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI menanggapi soal adanya tudingan acara Kegiatan Seremonial Mudik Angkutan Lebaran 2022 menghabiskan Rp3,9 Miliar hanya untuk gunting pita, terlebih soal ramainya foto pemudik berkaus 'Anies Baswedan Presiden'.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar.
Dia mengatakan kaus pemudik yang bertuliskan 'Anies Baswedan Presiden' tidak ada dalam anggaran Rp3,9 miliar.
Pasalnya, penganggaran kegiatan Mudik dan Balik Gratis Angkutan Lebaran 2022 juga dilakukan dengan mengemban Asas Compliance (Kepatuhan) yang juga telah mendapat persetujuan dari DPRD.
Syafrin menyebut anggaran Rp3,9 miliar tersebut digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis, mulai dari persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan (pelaksanaan pelayanan mudik), dan pelaksanaan pelayanan balik, serta pelayanan penerimaan balik di Jakarta.
"Perlu kami sampaikan juga bahwa anggaran tersebut adalah anggaran yang diperuntukkan untuk anggaran mudik gratis tahun 2020, yang hingga tahun 2021 tidak dilaksanakan. Baru di tahun 2022 kegiatan ini dilaksakan dengan anggaran yang tetap (Rp3,9 Miliar). Jadi tidak ada penambahan anggaran," kata Syafrin kepada wartawan, Jumat (29/4/2022).
Dia menambahkan kegiatan layanan mudik yang disediakan Pemprov DKI telah memberangkatkan lebih dari 11 ribu pemudik ke 17 kota/kabupaten.
Baca juga: Soal Tudingan Pembagian Kaos Anies Presiden di Acara Mudik Gratis, Ini Jawaban Wagub DKI
Peserta mendapatkan layanan mudik gratis sampai tujuan dan diberikan makanan dan minuman (snack) oleh petugas pendamping bus (LO).
Adapun anggaran Rp3,9 miliar tersebut digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis, mulai dari persiapan dan pelaksanaan pelayanan balik, serta penerimaan balik ke Jakarta.
Syafrin menjelaskan lebih rinci bahwa anggaran Rp 3,9 Miliar dialokasikan untuk:
1. Sosialiasi kegiatan yang tersebar di 13 titik.
2. Cek kesehatan pengemudi baik keberangkatan dan kepulangan di titik-titik keberangkatan dan kepulangan.
3. Registrasi peserta mudik di 6 lokasi oleh petugas.
4. Persiapan pemberangkatan 6 titik baik dari motor sampai bus.
5. Administrasi mulai dari persiapan sampai pelaporan kegiatan.
6. Kedatangan bus dan truk balik, termasuk pengangkutan motor pemudik ke truk oleh petugas.
7. Snack peserta, dan lain sebagainya.
Dari rincian kegiatan tersebut, dia menegaskan bahwa seremonial seperto menggunting pita hanya bagian dari kegiatan.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagi-bagikan bungkusan plastik warna putih kepada peserta mudik gratis Pemprov DKI.
Video itu viral setelah diunggah Juru Bicara PSI Sigit Widodo di akun twitter miliknya (@sgitwid).
Dalam unggahannya itu, ia meyakini Anies membagi-bagikan kaos bertuliskan 'Anies Presiden' kepada pemudik di atas salah satu bus.
"Sekarang malah beredar video Pak @aniesbaswedan membagi-bagikan kaosnya kepada para pemudik dengan menggunakan baju seragam gubernur," tulisnya dikutip TribunJakarta.com, Kamis (28/4/2022)
Saat dikonfirmasi, ia menilai tindakan Anies sangat tidak etis dan menyalahi aturan.
Pasalnya, acara mudik gratis itu digelar dengan menggunakan anggaran APBD DKI sebesar Rp13,7 miliar.
"Sebagai pejabat publik yang tengah mengikuti kegiatan yang didanai APBD yang dilakukan pak Anies ini jelas sangat tidak etis," ucapnya.
"Apalagi pak Anies melakukannya dengan menggunakan baju seragam gubernur," sambungnya.