Setiabudi 12 Tahun Jadi Masinis, Kembali Mengawal Angkutan Mudik Setelah Sempat Terhenti Pandemi
Setiabudi merupakan seorang masinis kereta api. Pria berjanggut panjang ini menceritakan pengalamannya hampir 12 tahun mengendarai kereta api.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.com, JAKARTA - Waktu menunjukkan sekira pukul 16.00 WIB. Pengeras suara stasiun pada Rabu (27/4/2022) sore itu terus memberikan informasi jadwal kereta api yang hendak berangkat.
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, kala itu pun ramai penumpang yang akan mudik Lebaran.
Sedari pagi, para penumpang bergantian mengisi tempat duduk di area ruang tunggu Stasiun Pasar Senen.
Masing-masing mereka membawa barang dalam jumlah besar. Ada yang menggunakan tas ransel, koper hingga kardus yang diikat kuat.
Petugas keamanan gabungan, penjaga tiket, hingga porter lalu-lalang sepanjang hari di stasiun kereta api jarak jauh itu.
Tak kalah penting, ialah profesi masinis kereta api. Dialah orang yang berada dibalik ruang kendali lokomotif.
Dari kejauhan, Kereta Api Gumarang tampak sedang terparkir di jalur 3 Stasiun Pasar Senen. Jadwal keberangkatannya hari ialah pukul 16.45 WIB.
Sosok berkemeja putih dengan sabuk melingkar dari pundak hingga ke perut berjalan menuju lokomotif. Logo bertuliskan KAI terpampang di dada kirinya.
Setiabudi merupakan seorang masinis kereta api. Pria berjanggut panjang ini menceritakan pengalamannya hampir 12 tahun mengendarai kereta api.
Baca juga: Puncak Arus Mudik dengan Kereta Api Terjadi Hari Ini dan Besok
Budi senang bisa kembali bertugas mengawal angkutan mudik Lebaran lagi pada tahun ini, setelah dua tahun absen akibat virus corona.
“Ya semoga arus mudik tahun ini sama arus baliknya lancar, tidak ada kendala apapun,” kata Budi, sapaan akrabnya saat ditemui di area Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Harapan itu terlontar dari mulut Budi, karena selama dua tahun belakangan, pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia membuat masyarakat kesulitan beraktivitas.
Bahkan melakukan kegiatan sakral seperti Mudik Lebaran pun terpaksa ditinggalkan masyarakat untuk sementara waktu.
Budi mengaku terbiasa tidak melaksanakan mudik Lebaran bersama keluarga. Bukan karena Covid-19, melainkan lantaran profesi yang digelutinya sejak tahun 2010 itu.
“Sudah biasa sih. Ya kalau awal-awal dulu sih sempat sedih. Tapi sekarang mah sudah biasa,” kata pria berusia 32 tahun ini.
Pria asal Yogyakarta ini menjelaskan, istri dan kedua anaknya kini juga telah tinggal di bilangan Depok, Jawa Barat.
Itu membuat Budi tenang, karena lebih mudah melepas rindu dan bercengkrama bersama si buah hati.
Pria berkulit sawo matang ini mengungkapkan kondisi perkeretaapian saat ini jauh lebih baik dibandingkan 10 tahun lalu.
“Sekarang sudah rapih lah ya. Jaman dulu kan tempat duduk sama penumpang lebih banyak penumpang pada 2010/2011,” kata Budi.
Ayah dua anak ini menjelaskan alur pekerjaannya selama menjalankan KA Gumarang, jurusan Surabaya.
Jika Berangkat sekira pukul 16.45 WIB, maka KA Gumarang akan tiba di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, sekira pukul 22.00 WIB.
Kemudian dari Cirebon, Jawa Barat, akan kembali ke Jakarta menggunakan KA Singasari yang berangkat pukul 02.00 WIB.
“Sampai jakarta lagi besok pagi jam 07.00 WIB,” ucap Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.