Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H/2022: Tiga Ciri Sukses Ramadhan

Berikut ini contoh naskah khutbah Idul Fitri 1443 H/2022 yang berjudul Tiga Ciri Sukses Ramadhan.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Contoh Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H/2022: Tiga Ciri Sukses Ramadhan
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Jemaah mendengarkan khutbah seusai melaksanakan salat Idulfitri 1441 H berjamaah di halaman Masjid Nashrulloh, Kampung Bojongpeundeuy, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (24/5/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh teks naskah khutbah Idul Fitri 1443 H/2022.

Saat merayakan Idul Fitri, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan ibadah salat Idul Fitri atau yang disebut salat Id.

Melansir Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, waktu salat Idul Fitri dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya.

Setelah salat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah.

Contoh naskah khutbah Idul Fitri 1443 H/2022 berikut ini ditulis oleh Dr Canra KJ MA, Sek. Komisi Dakwah MUI Pusat.

Baca juga: Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H: Kembali ke Fitrah Menuju Ridha-Nya

Baca juga: 2 Contoh Khutbah Idul Fitri: Persatuan dengan Saling Memaafkan dan Mengetuk Pintu Surga

Dikutip dari laman mui.or.id, inilah contoh naskah khutbah Idul Fitri 1443 H/2022 yang berjudul Tiga Ciri Sukses Ramadhan:

Khutbah I

Berita Rekomendasi

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَرَحْمَتُهُ الْمُهْدَاةُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أما بعد، فَأُوصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ، اُدْخُلُوْهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ (الحجر: ٤٥-٤٦)

Allahu Akbar 3 x, walillahil hamd,

Hadirin jamaah salat Idul Fitri yang berbahagia,

Lebaran atau momen Idul Fitri hampir selalu diwarnai dengan gegap gempita kegembiraan umat Islam di berbagai penjuru. Gema takbir dikumandangkan di malam harinya, kadang disertai sejumlah aksi pawai. Pada pagi harinya pun mayoritas dari mereka mengenakan pakaian serba baru, makan makanan khas dan istimewa, serta bersiap bepergian untuk silaturahim ke sanak kerabat hingga berkunjung ke beberapa wahana liburan yang menarik.

Umat Islam merayakan sebuah momen yang mereka sebut-sebut sebagai "Hari Kemenangan". Tapi kemenangan atas apa?

Jamaah salat Idul Fitri yang dimuliakan Allah,

Idul Fitri tiba ketika umat Islam menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sepanjang bulan suci tersebut, mereka menahan lapar, haus, hubungan seks, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Secara bahasa, shaum (puasa) memang bersinonim dengan imsâk yang artinya menahan. Ramadhan merupakan arena kita berlatih menahan diri dari segala macam godaan material yang bisa membuat kita lupa diri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas