Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ada 10,7 persen anak muda yang masih menimbang untuk ikut berpartisipasi atau tidak dalam pemilu pertamanya tahun 2024

Hal ini perlu diwaspadi, sebab orang-orang inilah yang rentan untuk disusupi kampanye hitam.

Hal tersebut disampaikan oleh Tiara Wahyuningtyas riset analis dari Research & Analytics KG Media.

"Yang menimbang-nimbang itu sebenarnya mereka yang masih galau. Dari riset kami selama ini, mereka adalah kelompok yang rentan dimasuki oleh black campaign politik. Jadi mereka lebih gampang digoreng lah," jelas Tiara. 

Riset ini diambil dari 6 wilayah di Indonesia, yaitu: Bali Nusa, Jawa, Kalimantan, Maluku Papua, Sulawesi, dan Sumatera dengan total 3224 partisipan.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, 53,81 persen populasi di Indonesia didominasi oleh generasi millenial dan gen Z. 

Tiara menambahkan, sebagai penduduk yang paling dominan pemerintah perlu bahkan wajib memberikan perhatian lebih terhadap aspirasi millenial dan gen Z. 

Pemikiran mereka perlu dijadikan masukan bagi pemerintah dalam proses pembuatan kebijakan.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Disebut Butuh Sosok Tegas Sebagai Figur Presiden Ideal

"Kegalauan-kegalauan hingga aspirasi mereka tidak bisa diabaikan. Karena beberapa tahun ke depan mereka akan jadi dominasi penuduk Indonezia," jelasnya ketika menjadi pembicara dalam acara Tribun Series Panggung Politik Indonesia, yang disiarkan langsung dari Kantor Tribun Network, Bogor, Rabu (11/5/2022).

Untuk anak muda yang tertarik ikut dalam pesta rakyat terdata 86,7 persen dan yang tidak ingin ikut mencoblos sebanyak 2,6 persen.