Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Raya Waisak 2022, Menag Yaqut: Mari Terus Perkuat Moderasi Beragama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mneyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Raya Waisak 2022 kepada sleuruh umat Buddha Indonesia.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Hari Raya Waisak 2022, Menag Yaqut: Mari Terus Perkuat Moderasi Beragama
YouTube Kemenag RI
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat menyampaikan ucapan Selamat Memperingati Hari Tri Suci Waisak 2566 BE kepada umat Buddha di Indonesia, Senin (16/5/2022). 

"Pandemi belum berakhir. Mari kita tetap disipilin dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19."

"Semoga berkah para Bhanthe dan Bikkhu dapat mengakhiri pandemi di negeri ini," ucap Triroso, dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Kemenag

Baca juga: 20 LINK Twibbon Selamat Hari Raya Waisak 2566 BE/ 2022, Berikut Cara Membuatnya

Penjelasan dan Makna Persembahan dalam Prosesi Puja Bakti Trisuci Waisak

Diberitakan Tribunnews.com, Puja Bakti Trisuci Waisak merupakan sebuah prosesi yang dijalankan oleh umat buat dalam menyambut Hari Suci Waisak.

Proses ini digambarkan dengan umat yang membawa ragam persembahan ke depan altar.

Ketua Vihara Silaparamita, Ferry Oranto, menjelaskan mengenai apa saja makna di balik persembahan yang dibawa dalam proses Puja Bakti Trisuci Waisak.

"Prosesi adalah suatu iring-iringan persembahan puja yang dipersembahkan di altar kita di altar trinabi yang terdiri dari air, buah-buahan, bunga, lilin, dupa, dan manisan.
masing masing itu ada simbolnya," ucap Ferry kepada Tribunnews.com di Vihara Silaparamita, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (15/5/2022).

BERITA REKOMENDASI

Dikatakan, ada lilin yang dilambangkan sebagai penerang dan berani mengorbankan dirinya untuk penerangan orang lain sehingga tubuhnya akan hancur.

Kemudian, ada air di mana sifat air suka mencari tempat yang lebih rendah dan umat Buddha seyogiyanya harus rendah hati serta gemar menolong orang lain.

"Ada dupa yang merupakan wangi-wangian yang melambangkan nama baik, itu tidak akan bisa melawan arah angin, tetapi kita sebagai umat Buddha senantiasa harus banyak berbuat kebaikan," lanjut Ferry.

Ilustrasi Hari Raya Waisak.
Ilustrasi Hari Raya Waisak. (Freepik)

Selain itu, ada bunga yang digambarkan harum, tetapi lambat laun akan layu.

Sama seperti badan jasmani.


Siapa pun itu, badan jasmani lama-lama akan hancur.

Adapun Waisak tahun ini, Vihara Silaparamita membuka akses lebih luas bagi umat yang hendak ikut merayakan hari suci agama Buddha ini di vihara. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas