Benarkah Hepatitis Akut Disebabkan Adenovirus? Ini Penjelasan Ahli
Dilaporkan kini ada sekitar 400-an kasus hepatitis akut di berbagai negara. Penyebabnya hingga kini terus dicari dan digali para ahli.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dilaporkan kini ada sekitar 400-an kasus hepatitis akut di berbagai negara. Penyebabnya hingga kini terus dicari dan digali para ahli.
Ada banyak yang membicarakan tentang kemungkinan Adenovirus sebagai penyebabnya.
Namun Pakar kesehatan dari FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kepastian itu masih jadi tanda tanya besar.
Benarkah virus tersebut sebagai penyebabnya?
Pertama, kata Prof Tjandra, adenovirus memang ditemukan pada sebagian besar pasien, tapi tidak semua.
Lalu kedua, sejauh ini pasien biasanya positif Adenovirus berdasar pemeriksaan darah, itu pun kadarnya sebagian besar adalah rendah saja.
Baca juga: Pakar Epidemiolog Menduga Hepatitis Akut Tergolong Penyakit Baru
Ketiga, sebagian sampel pada biopsi hati justru hasilnya sejauh ini masih negatif.
Kemudian keempat, perangai adenovirus biasanya tidak menimbulkan penyakit berat dan memerlukan transplantasi hati.
Kelima, untuk membuktikan ada tidaknya suatu perubahan pada adenovirus yang ditemukan pada pasien maka tentu perlu pemeriksaan whole-genome sequencing.
"Sejauh ini hasilnya masih amat terbatas sehingga belum dapat dianalisa memadai untuk mengambil keputusan yang pasti," kata dia dalam pesan tertulisnya, Selasa (17/5/2022).
Sebelumnya, Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim mengatakan, adenovirus selama ini bukanlah penyebab Hepatitis A dan B.
Ia menerangkan, adenovirus adalah virus yang bisa menyebabkan diare pada anak. Anak yang terserang virus adenovirus akan mengalami diare ringan, dengan gejala sakit perut, muntah (muntaber).
"Selama ini diare disebabkan rotavirus, tapi juga salah satunya adenovirus. Selama ini tidak berat, hanya gejala ringan muntah mencret, muntaber," imbuhnya dalam konferensi virtual, Sabtu (7/5/2022).
Untuk itu, para pakar kesehatan dunia dan Indonesia terus berkutat mengungkap penyebab pasti penyakit yang pertama kali ditemukan di Inggris ini.
"Namun pada kasus ini, kita tidak tahu kenapa ditemukan itu dan apakah itu sebagai penyebab juga. Kita belum bisa confirm itu sebagai penyebabnya. Karena tidak spesifik, yang selama ini gejalanya tidak seperti itu, tidak pernah adenovirus yang selama ini ditemukan sebagai penyebab hepatitis. Jadi ini memang masih dicari," terang dia.