Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Lin Che Wei, Tersangka Kasus Korupsi Minyak Goreng, Pernah Bongkar Skandal Bank Lippo

Profil Lin Che Wei yang jadi tersangka dugaan korupsi minyak goreng, yang juga pendiri Independent Research Advisory Indonesia

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in SOSOK Lin Che Wei, Tersangka Kasus Korupsi Minyak Goreng, Pernah Bongkar Skandal Bank Lippo
TRIBUNNEWS.COM Igman Ibrahim/FB Lin Che Wei via TRIBUNNEWS.COM
Tersangka kasus mafia minyak goreng, Lin Che Wei. 

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat kebijakan yang juga pendiri Independent Research Advisory Indonesia, Lin Che Wei menjadi tersangka baru kasus dugaan korupsi minyak goreng.

Lin Che Wei diduga memfasilitasi ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya dengan memberikan izin persetujuan ekspor minyak goreng ke beberapa perusahaan.

Ia diduga berkomplot dengan tersangka Indrasari Wisnu Wardhana yang juga Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI.

Lantas siapa Lin Che Wei, berikut profil Lin Che Wei yang jadi tersangka dugaan korupsi minyak goreng.

Baca juga: Peringatan Putin untuk Eropa: Ada Harga Tinggi jika Embargo Minyak Rusia Diberlakukan

Baca juga: Blusukan, Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng di Bogor

Profil Lin Che Wei

Melalui situs resmi irai.co.id, Lin Che Wei juga menjadi penasihat Menteri Pertanahan dan Penataan Ruang.

Lahir di  Bandung, 1 Desember 1968, Lin Che Wei saat ini menjadi penasehat Kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Berita Rekomendasi

Suami dari Syenny Setiawan ini lulus dari Universitas Trisakti dan MBA dari Universitas Nasional Singapura dengan gelar S1.

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di National University of Singapore dan lulus dengan gelar Master of Business Administration.

Masuk ke pasar modal pada tahun 1994, Lin Che Wei memiliki pengalaman selama lebih dari 27 tahun di bidang Riset dan Kebijakan Publik.

Pengalamannya di sektor publik dimulai pada tahun 2004, dengan diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aburizal Bakrie dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Soegiharto.

Baca juga: UPDATE Harga Minyak Goreng Hari Ini, 17 Mei 2022: Sunco, Bimoli, Tropical, Fortune hingga Sania

Ia bahkan juga dikabarkan mendirikan Perusahaan Pengelola Dana Kelapa Sawit.

Melansir Wikipedia, karirnya sebagai analis keuangan dimulai dari gabungnya Lin Che Wei di beberapa perusahaan asing antara lain WI Carr, Deutsche Bank Group dan Société Générale.

Lin Che Wei sempat kontroversial karena membongkar skandal Bank Lippo, hingga membuatnya berurusan dengan pengadilan.

Kasus ini kemudian membuat Lin Che Wei mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Ia juga mendapatkan penghargaan Indonesian Best Analyst dari AsiaMoney Magazine dan The Most Popular Analyst Award untuk tahun 2002 dan tahun 2004.

Bahkan, Lin Che Wei pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dari Danareksa, sebuah perusahaan Investment Banking terbesar milik Pemerintah Indonesia dari 2005 sampai pertengahan 2007.

Tidak berhenti disitu, tahun 2007 sampai 2008, Lin Che Wei menjabat sebagai CEO dari Putera Sampoerna Foundation, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan oleh Putera Sampoerna. 

Pada tahun 2008, ia kemudian mendirikan PT Independent Research Advisory Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Meluncurkan Program Minyak Goreng Rakyat, Tersebar di 1.200 Lokasi

Tahun 2012, Lin Che Wei juga mendirikan sebuah media online dan riset di bidang ekonomi bisnis.

Ia mendirikan media online tersebut bersama Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, dan Ade Wahyudi terlibat dalam pendirian Katadata.

Kemudian 2013, Lin Che Wei menjadi CEO PT Pembangunan Kota Tua Jakarta yang bertugas merevitavilasi bangunan di Kota Tua Jakarta pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama.

Sebagai Policy Advisor Kementrian ATR/BPN (2016-2019) Lin Che Wei terlibat dalam formulasi kebijakan:

1. Program Sertifikasi Tanah Sistematis dan Lengkap (PTSL) dengan target sertifikasi 5 Juta Bidang pada tahun 2017, 7 Juta Bidang pada tahun 2018, dan 9 Juta Bidang pada tahun 2019
2. Pembentukan Bank Bank Tanah (Sedang dalam proses)
3. Diskusi pembentukan UU Pertanahan.

Sementara itu, sebagai Policy Advisor Kemenko Perekenomian (2014-2019), Lin Che Wei ikut terlibat dalam formulasi kebijakan:

Baca juga: Harga Minyak Goreng, 16 Mei 2022: Sania Turun Harga di Alfamart, Harumas Diskon di Indomaret

1. Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan pembentukan Industri Biodiesel berbasis Kelapa Sawit
2. Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (2017)
3. Roadmap Kopi (2018)
4. Roadmap Industri Baja (2015-2017)
5. Studi Revitalisasi Pendidikan Vokasi (2016-2019)
6. Rencana Replanting Perkebunan Karet
7. Studi Industri Penerbangan Nasional Meliputi (Bandara, Airlines, Airnav) - 2019
8. Studi tentang Hutan dan Kawasan Hutan
9. Roadmap Tobacco dan Industri berbasis Tembakau (2018)
10. Roadmap Industri berbasis Rumput Laut
11. Studi dan Formulasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi (2017-2019)

Baca juga: Apkasindo Akan Berdemonstrasi Hari Ini Sikapi Dampak Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO

12. Roadmap untuk Industri Sapi dan Sapi Perah (Sedang Berjalan)
13. Studi E-Commerce dan Digital
14. Beberapa Kebijakan menyangkut Sektor Pangan (Kebijakan Menyangkut Infrastruktur Irigasi, Beras, Jagung)
15. Bekerja sama dengan Dirjen EBTKE dalam melakukan studi Green Diesel (bersama dengan P3TEK)
16. Melakukan Stakeholder Mapping dalam bidang Energi dengan PT Pertamina (Persero)
17. Verifikasi Lahan Sawah (Pilot Project pemetaan Lahan bekerja sama dengan BRI, Bulog)
18. Verifikasi Luas Lahan Kelapa Sawit di Provinsi Riau (bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan dan PTPN V

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas