Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKSDA Sumsel Pasang GPS Collar Pada 2 Kelompok Gajah Sumatera Liar

BKSDA Sumatera Selatan bersama sejumlah pihak melaksanakan pemasangan GPS Collar pada 2 kelompok gajah liar.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in BKSDA Sumsel Pasang GPS Collar Pada 2 Kelompok Gajah Sumatera Liar
dok KLHK
Dalam rangka melaksanakan monitoring gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kantong Habitat Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) bersama para pihak melaksanakan pemasangan GPS Collar pada 2 kelompok gajah liar. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) bersama sejumlah pihak melaksanakan pemasangan GPS Collar pada 2 kelompok gajah liar.

Pemasangan GPS Collar ini dalam rangka melaksanakan monitoring gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kantong Habitat Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata mengatakan langkah ini merupakan upaya mitigasi konflik, sekaligus memantau efektifitas penggunaan ruang (jalur jelajah) yang kajian studi ilmiahnya sudah dilakukan.

“Proses dan tahapan pemasangan GPS Collar pada 2 kelompok gajah telah berlangsung sejak April 2022, melalui tahapan survey keberadaan kelompok gajah target, pengkondisian tim dan peralatan, serta pendekatan kepada masyarakat dan para pihak,” kata Ujang, Selasa (17/5/2022).

Studi Ilmiah melibatkan perusahaan konsesi yang wilayahnya terdapat kelompok gajah liar, Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS), dan Universitas Sriwijaya serta Universitas Pakuan.

Hasil kajian tersebut telah dibahas bersama pada tanggal 7 April 2022.

Berita Rekomendasi

Menurut Ujang, kegiatan ini adalah aksi konkret dalam meningkatkan upaya konservasi insitu untuk melestarikan gajah sumatera yang merupakan satwa prioritas terancam punah di Provinsi Sumatera Selatan.

Baca juga: Kandang Gajah, Jerapah, dan Pelikan Jadi Lokasi Favorit Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan

Ia juga mengapresiasi dukungan upaya monitoring keanekaragaman hayati, khususnya keberadaan gajah liar di wilayah konsesi, yang menjadi bagian dari keseluruhan kantong habitat gajah Sugihan-Simpang Heran.

“Upaya tersebut memang merupakan kewajiban bagi setiap pemegang konsesi sebagai bagian dari Corporate Biodiversity Responsibility,” kata Ujang.

Menurut keterangan Ketua Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS), Syamsuardi yang turun langsung bersama tim memantau keberadaan kelompok gajah bahwa terdapat 3 kelompok di wilayah Air Sugihan yang menjadi target kelompok yang akan dilakukan pemasangan GPS Collar.

Menurutnya, selain akses yang cukup mudah, karakter kelompok gajah tersebut berperilaku tidak agresif (berkarakter tenang) terhadap interaksi dengan manusia, dengan catatan masih dalam jarak aman (± 30 meter).

Baca juga: Lima Bangkai Gajah Ditemukan dalam Lubang Pembuangan di Hutan Lindung Thailand

Bahkan dijumpai masyarakat yang sedang memancing berseberangan dengan kelompok gajah liar.

“Tentunya ini menunjukan kepada kita keharmonisan kehidupan antara gajah liar yang dapat berdampingan ketika kita mau berbagi ruang,” kata Syamsuardi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas