Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Presidensi G20, Kominfo: Media Asing Nilai Positif Cara Indonesia Sikapi Perang Rusia-Ukraina

Kominfo mengatakan, pemerintah menyusun strategi untuk membangun komunikasi publik ke luar negeri mengenai G20.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Jadi Presidensi G20, Kominfo: Media Asing Nilai Positif Cara Indonesia Sikapi Perang Rusia-Ukraina
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik Kominfo, Usman Kansong. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong mengatakan, pemerintah menyusun strategi untuk membangun komunikasi publik ke luar negeri mengenai G20.

Presidensi G20 Indonesia, kata Usman, merupakan bagian dari Nation Branding atau Indonesian Branding di dunia.

“Strateginya adalah bagaimana kita menarik perhatian masyarakat internasional melalui media massa. Kita harus memikirkan taktik agar Presidensi G20 menarik perhatian media massa internasional dan juga menarik perhatian masyarakat,” ujar Usman melalui keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).

Usman mengakui bahwa media asing sangat tertarik dengan sikap pemerintah Indonesia, selaku Presidensi G20, dalam mengambil sikap terkait perang Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Menkominfo Jelaskan 5 Subtopik Isu Konektivitas Digital yang Dibahas di DEWG G20

Sikap dunia memang terbelah, terkait kehadiran dua negara yang tengah berseteru tersebut di Presidensi G20.

“Pemberitaannya positif atau setidaknya netral ataupun berimbang bagi Indonesia (menyikapi Rusia dan Ukraina) begitu," kata Usman.

Berita Rekomendasi

Isu ini, menurut Usman, perlu dikelola dengan baik agar pemberitaannya dapat memberikan manfaat positif untuk perhelatan G20.

"Dan ini saya kira tantangan-tantangan dan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan leadership-nya untuk menunjukkan kepemimpinan, untuk menunjukkan presidensinya bahwa kita bisa mengelola dinamika yang terjadi di dalam konteks geopolitik,” ujar Usman.

Dirinya menjelaskan pihaknya melakukan strategi media briefing atau pengarahan media.

Pihaknya juga memberikan briefing kepada media-media internasional yang memiliki perwakilan di Jakarta atau di Indonesia.

Kominfo juga telah mengirimkan berbagai press release kegiatan Presidensi G20.


Berdasarkan pantauan Kominfo, press rilis ataupun peliputan yang diberitakan oleh media asing untuk event-event tertentu memang sangat masif.

Baca juga: Belum Ada UU PDP, Kemenko Polhukam Nilai Kominfo Belum Bisa Kenakan Denda Administratif

Misalnya stasiun televisi dalam jaringan Asia Pasifik Broadcasting Union dan European Broadcasting Union, beberapa diantara diantaranya menyiarkan perhelatan ataupun pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menambahkan, pemerintah harus kreatif, mengemas isu-isu G20 menjadi informasi yang menarik sehingga memantik ketertarikan media-media internasional.

Berbagai strategi komunikasi publik, seperti pemanfaatan platform-platform digital menurutnya harus dilakukan secara optimal.

“Kita harus semakin sering berinteraksi dengan media, agar mereka tertarik untuk terus memberikan pemberitaan terhadap G20,” ucap Teuku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas