Kemenkes: Ada 14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia, 6 Orang Meninggal
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan jumlah kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia berjumlah 14 orang, 6 di antaranya meninggal.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan jumlah kasus dugaan hepatitis akut sebanyak 14 orang di Indonesia.
Hingga kini, 6 kasus di antaranya meninggal, sedangkan 4 kasus dirawat, dan 4 kasus sudah dipulangkan.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, terdapat 1 kasus berstatus probable (kemungkinan) hepatitis akut dan 13 kasus pending klasifikasi per tanggal 17 Mei 2022.
Adapun dari 13 kasus pending klasifikasi itu, ada 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jambi, dan 3 kasus di Jawa Timur.
Baca juga: Kemenkes Tetap Sarankan Warga Pakai Masker untuk Cegah Hepatitis Akut
''Ini perubahan jumlah kasus dari hari sebelumnya tanggal 15 atau 16 Mei itu ada pengurangan kasus di probable.”
“Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan terakhir dia sepsis bakteri, sehingga dia kasusnya discarded (dikeluarkan),'' kata Syahril, dikutip Tribunnews.com dari Kemenkes.go.id, Kamis (19/5/2022).
Syahril mengatakan, dari segi usia, kelompok umur di bawah 5 tahun paling banyak terjangkit kasus dugaan hepatitis akut yaitu sebanyak 7 orang.
Kemudian, untuk usia 6-10 tahun ada 2 orang dan usia 11-16 tahun sebanyak 5 orang.
Lebih lanjut, Jubir Kemenkes ini menjelaskan soal kasus meninggal diduga hepatitis akut.
Di antara 6 kasus meninggal, ada yang usianya 2 bulan dan 8 bulan.
"Nah saat ini 14 ini, yang meninggal itu ada 6, ada usia 2 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 8 tahun dan 14 bulan, yang masih dirawat itu ada 4, dipulangkan/sembuh 4," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan virus penyebab hepatitis akut pada anak masih belum bisa dipastikan.
Hingga kini, penelitian terkait penyebab hepatitis akut masih berlangsung.
Menurut Menkes, Indonesia telah bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penelitian hepatitis akut.