TRIBUNNEWS.COM - Terpidana kasus penistaan agama, M Kece hadir mengungkapkan kronologi penganiayaan yang dilakukan oleh mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte pada dirinya.

Hal tersebut diungkapkan Kece saat menghadiri persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2022).

Kece mengatakan penganiayaan itu berawal saat Napoleon menampar pipi kirinya.

Tak hanya itu, Kece juga megaku ditonjok di bagian pelipis kiri, kemudian ia dikerubuti oleh tahanan lainnya.

Baca juga: M Kece Praktikkan Kronologi Pemukulan dan Pelumuran Tinja Oleh Irjen Napoleon Bonaparte di Rutan

“Pertama ditampar (pipi kiri) kemudian ditonjok (pelipis kiri) begini, terus yang lain ngerubutin saya,” kata Kece dilansir Kompas.com, Kamis (19/5/2022).

Diketahui penganiayaan tersebut terjadi di ruang 11 Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, pada 27 Agustus 2021 lalu.

Saat itu Kece baru ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Kece menambahkan, penganiayaan yang dialaminya tak berhenti disitu saja.

Baca juga: Sejumlah Saksi Termasuk M Kece Bakal Dihadirkan dalam Sidang Irjen Napoleon Bonaparte Hari Ini

Ternyata Napoleon masih meminta tahanan lain untuk memberikan pesanannya.

Awalnya Kece mengira plastik pesanan Napoleon adalah lumpur, tapi nyatanya plastik tersebut berisi tinja.

Napoleon kemudian meminta Kece untuk menutup mata dan melumuri Kece dengan tinja tersebut.

“Setelah melakukan pemukulan, terdakwa (Napoleon) menyampaikan ‘Setop, setop sini mana pesanan saya.' Saya pikir lumpur, tapi ternyata feses,” terang Kece.

Baca juga: Saat Sidang, Napoleon Bonaparte dan M Kece Debat Soal Keberadaan HP di Dalam Rutan Bareskrim Polri

Setelah dilumuri tinja oleh Napoleon, Kece mengaku tak melakukan perlawanan.

Kece saat itu hanya menyenderkan tubuhnya pada tembok kamar.