Wagub Lemhannas: Pandemi Covid-19 Mengubah Tatanan Politik Baru Dunia
Wakil Gubernur Lemhannas RI Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dunia.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur Lemhannas RI Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dunia.
"Seperti yang kita ketahui bersama, dampak dari pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan politik baru dunia dengan munculnya beberapa kebijakan pemerintahan," kata Sabrar pada acara Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangkaian HUT Ke-57 Lemhannas di Ruang Dwiwarna Purwa Lemhannas, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, pandemi yang terjadi dalam jangka panjang berdampak pada ketahanan nasional sebuah negara.
Selain itu, kata Sabrar, pandemi juga memaksa banyak pihak mengalibrasi hubungan internasionalnya.
"Namun, pada saat yang bersamaan dengan makin besarnya pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketiadaan interaksi fisik cenderung mendisrupsi cara hidup, termasuk geopolitik suatu negara," ujarnya.
Dia menekankan pentingnya kepemimpinan yang solid dengan visi yang jelas untuk mengambil peluang agar bisa melewati krisis setelah pandemi menyambut new normal untuk bergerak menuju transformasi geopolitik 5.0.
Baca juga: Wapres Maruf Minta Lemhannas Kaji Pendekatan Peningkatan Kesejahteraan Papua
"Dengan bergulirnya revolusi 5.0, menuntut negara-negara di dunia untuk bergerak dengan lebih cepat, mampu beradaptasi, dan mengintegrasikan diri secara utuh dengan transformasi digital," ucap Sabrar.
Selain itu, kata dia, menciptakan masyarakat yang lebih baik, optimistis, dan mempertahankan eksistensi agar dapat menciptakan negara maju serta berkembang.
Karena itu, Sabrar meminta agar pandai-pandai membaca peta baru pada era pandemi Covid-19 ini untuk kepentingan nasional.
Kemudian, melakukan lompatan kuantum (quantum leap), lompatan jauh ke depan, melakukan akselerasi transformasi digital, dan kebijakan yang mengatasi kesenjangan digital sehingga mengakomodasi semua masyarakat dan kepentingan layanan publik menuju masyarakat 5.0.
Mencermati hal tersebut, lanjut Sabrar, Lemhannas sebagai organisasi yang menganut manajemen modern sudah semestinya mengembangkan kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional menuju era geopolitik 5.0.
"Oleh karena itu diperlukan kepemimpinan ideal dalam menyongsong kehidupan pada ra Geopolitik 5.0," ujarnya.
Adapun kepemimpinan ideal dimaksud Sabrar, yakni mencerminkan adanya humanisme universal yang memperjuangkan segala hak rakyatnya, demokrasi, dan keadilan sosial.
"Dengan adanya kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional, diharapkan Indonesia memiliki visi bersama untuk sama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik 2045," ungkap Sabrar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.