Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penumpang Panik ketika Sopir Beri Tahu Rem Blong: Saya dan Suami ya Kaget, Kami Spontan Bertakbir

Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah bus terjadi di Tanjakan Pari Panjalu, Kabupaten Ciamis, Sabtu (21/5/2022) petang.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Penumpang Panik ketika Sopir Beri Tahu Rem Blong: Saya dan Suami ya Kaget, Kami Spontan Bertakbir
YouTube Tata Misteri via TribunJabar.id
Sebuah bus menabrak rumah, warung, dan sepeda motor di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah bus terjadi di Tanjakan Pari Panjalu, Kabupaten Ciamis, Sabtu (21/5/2022) petang.

Bus yang membawa rombongan peziarah itu melaju tanpa kendali saat jalan menurun.

Bus kemudian menabrak tiga kendaraan dari arah berlawanan hingga akhirnya terhenti setelah menabrak rumah warga.

Jumlah korban kecelakaan bus pariwisata membawa rombongan peziarah di Tanjakan Pari Dusun Paripurna Desa Payungsari Panumbangan Ciamis Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00 sebanyak 47 orang.

Data yang dihimpun dari Dinkes Ciamis dar 47 orang korban tersebut, di antaranya 43 orang mengalami luka-luka dan 4 orang meninggal dunia.

Dari 43 korban luka yang sempat dirawat di Puskesmas Panjalu (22 orang), Puskesmas Payungsari Panumbangan (18 orang) dan di RSUD Ciamis (3 orang) .

Sedangkan korban meninggal masing-masing 3 orang pengguna jalan dan seorang penumpang bus (peziarah).

BERITA TERKAIT

“Kami masih melakukan cross cek di lapangan. Data sementara demikian, 43 korban luka-luka dan 4 orang meninggal dunia. Kami dari Dinkes masih di Panjalu ,” ujar Kabid Yankes Dinkes Ciamis, H Ivan Saeful Arif kepada Tribun, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Kecelakaan Maut di Panjalu Ciamis, Bus Tabrak Rumah Warga, 3 Orang Tewas dan 24 Lainnya Terluka

Ke-4 korban meninggal, 3 di antaranya meningal di lokasi dan seorang meninggal dalam perjalanan saat dirujuk menuju rumah sakit.

Dua korban meninggal menurut Ivan, warga Dusun Paripurna Desa Payungsari Panumbangan pengguna jalan.

Seorang lagi warga Pageragung Tasikmalaya (pengguna jalan).

Serta seorang lagi penumpang bus (peziarah).

Sementara kru bus katanya juga mengalami luka-luka.

Kernet mengalami luka ringan (luka lecet) sedangkan sopir bus mengalami luka parah (kritis).

Pengakuan Penumpang

Dari puluhan jemaah wisata religi yang mengalami luka-luka akibat bus wisata DK 7307 WA yang mengalami kecelakaan karena rem blong di Tanjakan Pari, Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00, tiga orang di antaranya dirawat di ruang IGD RSUD Ciamis.

Masing-masing M Suhada (64) dan istrinya, Solihat (47) serta anak mereka, Husna, balita usia 4 tahun.

Ny Solihat dan anaknya tersebut hanya mengalami luka ringan.

Mereka berasal dari Kampung Grobogan Desa/Kecamatan Sukamulya, Balaraja, Tangerang, Banten.

Sementara M Suhada mengalami luka-luka di kepala sehingga harus menerima banyak jahitan.

Ketiganya dirujuk dari Puskemas Payungsari Panumbangan ke RSUD Ciamis.

“Tadi berangkat dari puskesmas (Payungsari) sekitar pukul 19.00, tapi nyampenya di sini barusan jam 21.00 lebih. Macet, banyak kendaran yang antre menunggu evakuasi bus yang mengalami kecelakaan tadi,” ujar Aco, pengemudi mobil ambulans yang membawa ketiga korban dari Puskesmas Payungsari ke RSUD Ciamis, Sabtu malam kepada Tribun.

Sementara itu menurut penuturan Ny Solihat kepada Tribun, rombongan wisata religi dari Balaraja tersebut berangkat Tangerang Jumat (20/5/2022) sekitar pukul 23.00 menjelang tengah malam.

Mereka menggunakan dua bus dan tiap bus terisi penuh.

Rencana perjalanan dua hari, dari Tangerang langsung ke Cirebon, berikut ke Situ Lengkong Panjalu, terus ke Pamijahan, Tasikmalaya.

“Terakhir rencananya ke Kian Santang. Berangkatnya tengah malam tadi. Tujuan pertama Cirebon, setelah itu langsung ke Situ Lengkong Panjalu. Tadi baru saja berangkat dari Panjalu mau ke Pamijahan,” tutur Solihat kepada Tribun di ruang IGD RSUD Ciamis.

Baru beberapa saat berangkat dari Panjalu saat menuruni jalan Tanjakan Pari, menurut Ny Solihat jalan bus seperti kurang terkendali dan cukup kencang.

“Penumpang jadi panik begitu sopir ngasih tahu rem busnya blong. Saya sama suami dan anak, kan, duduknya di jok paling depan. Ya, jelas panik. Banyak yang baca-bacaan, takbir. Jalannya, kan, menurun, kejadiannya mau Magrib ,” katanya.

Di dalam bus menurut Ny Solihat penumpang penuh.

“Penumpang kan penuh, ada 60 orang kali termasuk anak-anak,” ujar Ny Solihat.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Panjalu Ciamis, Bus Tabrak Rumah Warga, 3 Orang Tewas dan 24 Lainnya Terluka

Laju bus yang tidak terkendali tersebut katanya baru terhenti setelah menabrak rumah warga.

“Sepertinya tidak ada penumpang yang terlempar ke luar. Saya sama suami dan anak masih berada di dalam mobil. Kemudian ditolong oleh warga,” katanya.

Informasi yang diperoleh Tribun, saat bus melaju tak terkendali karena diduga rem blong tersebut sempat menabrak 3 mobil, masing-masing 1 mobil di bengkel, 1 mobil bak terbuka, dan 1 mobil jeep di jalan.

Berikut tiga sepeda motor di jalan yang menyebabkan dua penumpang sepeda motor meninggal dunia.

Mobil juga menabrak warung dan akhirnya berhenti setelah menabrak rumah Mashuri di Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Panumbangan, Ciamis.

Sebagian Berita ini tayang di Tribun Jabar: Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Tanjakan Pari Ciamis Jadi 4 Orang, 43 Orang Luka-luka 

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas