POPULER NASIONAL MUI Kecam Pengibaran Bendera LGBT | Fahmi Idris Meninggal Dunia
MUI mengecam pengibaran bendera LGBT oleh Kedubes Inggris di Jakarta. Tokoh nasional politikus senior Golkar, Fahmi Idris, meninggal dunia.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional Tribunnews.com dalam artikel ini.
Pengibaran bendera LGBT oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta, menuai kecaman.
Satu diantaranya datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sementara itu, tokoh nasional sekaligus politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris, meninggal dunia pada Minggu (22/5/2022).
Fahmi mengembuskan napas terakhir ketika dirawat di ICU RS Medistra, Jakarta Selatan.
Baca juga: Polemik Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Dinilai Pelecehan hingga Tindakan Provokatif
Baca juga: PPP Kritik Keras Pengibaran Bendera LGBT di Kantor Kedubes Inggris
Dirangkum Tribunnews.com, Senin (23/5/2022), inilah berita populer nasional selama 24 jam terakhir:
1. MUI Kecam Pengibaran Bendera LGBT oleh Kedubes Inggris
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis, mengecam pengibaran bendera pelangi lambang LGBT di halaman Kedutaan Besar Inggris, Taman Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut Cholil, seharusnya Kedubes Inggris dapat menghargai norma dan ajaran agama yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan norma agama yang berlaku di Indonesia, perilaku LGBT merupakan perbuatan yang dilarang.
"Ya. Seharusnya dia menghargai norma hukum negara dimana dia ditugaskan. LGBT di Indonesia tidak sesuai dengan norma agama dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar Cholil kepada wartawan, Minggu (22/5/2022).
Ia mendorong Kementerian Luar Negeri untuk memperingatkan Kedubes Inggris terkait aksinya ini.
2. Penyebab Fahmi Idris Meninggal Dunia
Baca juga: Profil Fahmi Idris Tokoh Nasional sekaligus Politikus Senior Golkar Meninggal Dunia, eks Menteri SBY
Baca juga: Fadli Zon Kenang Sosok Fahmi Idris: Kita Kehilangan Tokoh Nasional
Politikus senior Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengungkap penyebab wafatnya Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Fahmi Idris.
Mendiang yang merupakan politikus senior Partai Golkar disebut mengidap penyakit kanker darah.
“Kena kanker, kanker darah,” kata Yorrys Raweyai kepada wartawan di rumah duka di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Minggu (22/5/2022).
Yoris menjelaskan mendiang Fahmi Idris sudah sejak 2008 mengidap kanker darah.
Sejak saat itu pula, sambung dia, mantan Menteri Tenaga Kerja ini sudah sering berobat ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
3. Analisis Pengamat soal Isyarat Jokowi
Isyarat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk berlaga di Pilihan Presiden (Pilpres) 2024, terlihat cukup jelas.
Meski Jokowi tidak menyebutkan pernyataan ini secara gamblang, namun ungkapannya dalam pertemuan Rakernas Pro Jokowi atau Projo baru-baru ini memang terkesan mendukung Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui, agenda pertemuan tersebut terselenggara di Balai Perekonomian Desa (Balkondes) Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).
Baca juga: Akan Dipersunting oleh Ketua MK, Inilah Adik Perempuan Presiden Jokowi
Baca juga: Bupati Sragen Apresiasi Presiden Jokowi dan Kerja Cerdas Menteri SYL
Isyarat ini yang kemudian dibaca oleh sejumlah pengamat politik Indonesia.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, menilai pernyataan Jokowi memang bersayap.
4. Warga hingga Pejabat Sambangi Rumah Duka Fahmi Idris
Suasana duka menyelimuti kelurga Mantan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo.
Politikus senior Partai Golkar itu meninggal dunia, Minggu (22/5/2022) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Pantauan Tribunnews.com di rumah duka di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 12.00 WIB, rumah duka tampak ramai didatangi masyarakat sekitar hingga pejabat negara.
Terlihat karangan bunga dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ariza Patria, diletakan di pekarangan rumah.
Turut hadir Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule, serta politisi Golkar, Yoris Raweyai.
Baca juga: PROFIL Fahira Idris, Putri Mendiang Fahmi Idris, Seorang Politikus, Aktivis, hingga Pengusaha
Baca juga: Menantu Kenang Sosok Fahmi Idris: Jadi Figur Inspirasi Bagi Keluarga
5. Pakar Nilai Puan Lebih Tepat Lanjutkan Program Jokowi
Ketua DPR RI, Puan Maharani, dinilai merupakan sosok paling tepat untuk melanjutkan dan menuntaskan program kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (22/5/2022).
Menurut dia, kepemimpinan mendatang harus memiliki komitmen untuk dapat melanjutkan dan menuntaskan program-program kerja dari Pemerintahan Jokowi.
Di antaranya, penyelesaian pembangunan Ibukota Baru, pembangunan infrastruktur jalan Tol, bendungan, bandara.
Dirinya meyakini, sejumlah program pembangunan yang dilakukan tersebut akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi bangsa kedepannya.
(Tribunnews.com)