Kemendagri Gelar Rakernas Perkuat Implementasi Core Values ASN BerAKHLAK
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) dengan menggandeng ESQ.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Cara timur adalah dengan menanamkan perilaku, values dan beliefs system. Sedangkan cara barat yaitu menggabungkan antara Values, System serta Leadership.
"Tanamkan nilai-nilai tersebut dalam keseharian bapak dan ibu. Anda adalah Sekda yang menjadi role model bagi ASN lainnya. Anda juga harus temukan makna dalam bekerja, agar mudah dalam mengimplementasikan nilai nilai BerAKHLAK di kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Penulis buku ESQ itu menambahkan bahwa pegawai yang menemukan makna bekerja cenderung bekerja lebih keras, lebih kreatif dan lebih tahan banting sehingga tiga kali lebih tinggi kemungkinannya untuk bertahan di organisasinya, empat kali lebih terikat dengan pekerjaannya, tujuh kali lebih baik dalam hal kepuasan bekerja.
"Hal itu semua memberikan dampak positif terhadap kinerja organisasi. Saat pegawai menemukan makna bekerja, maka organisasi tersebut mendapatkan kepuasan pelanggan yang lebih baik," ucapnya.
Ia juga menuturkan, benteng yang sedang dihadapi dalam membangun ASN BerAKHLAK untuk memajukan bangsa mungkin nampak mustahil. Namun ada satu hal yang harus dilakukan yaitu keputusan dari diri sendiri untuk menolong bangsa ini.
"Seandainya pun kita gagal tidak apa-apa, tapi mungkin anak kita, ASN baru yang kita didik dan kita latih, mungkin dia yang akan merubah Indonesia. Paling tidak kita pernah melakukan sesuatu dan bertindak sesuatu demi untuk menolong Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," ucap Ary.
Namun ia meyakini bahwa tidak ada satu daun yang jatuh kebetulan dan debu terbang kecuali atas izin Tuhan. Untuk itu ia mengajak untuk menentukan keputusan karena dengan keputusan tersebut akan mempengaruhi banyak orang untuk menentukan keputusan juga.
Menurutnya, sepanjang yakin dan percaya bahwa kita tidak sendiri tapi bersama orang tua, arwah para pahlawan, arwah guru-guru, arwah pemimpin-pemimpin bangsa dan mungkin para malaikat pun turun, atau mungkin para nabi dan rasul meneteskan air mata menyaksikan apa yang sedang dilakukan dan berdoa kepada-Nya.
"Satu hal yang harus kita miliki yaitu jangan pernah kita menyerah, jangan pernah mengatakan tidak mungkin karena kita tidak sendiri. Kita bersama doa para guru-guru yang menadahkan tangannya setiap malam, kita bersama para orang tua yang bangun tengah malam mengangkat kedua belah tangannya berdoa untuk kemakmuran dan kejayaan negeri," pungkasnya.
Baca juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Apresiasi ESQ Leadership Center Bentuk Karakter SDM Indonesia
Diketahui, dalam kegiatan tersebut ada sekitar 102 orang yang hadir secara offline di Hotel Grand Sahid Jaya Hotel. Sedangkan kurang lebih ada 48 orang melalui Zoom Meeting. Mereka berasal dari berbagai provinsi dari Sabang hingga Merauke serta mulai dari tingkat Eselon I, Eselon II dan pelaksana.