Penyakit Banyak Bermunculan, Ahli Ingatkan Pentingnya Budaya Bersih dan Sehat
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebut ke depan wabah penyakit cenderung akan sering terjadi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebut ke depan wabah penyakit cenderung akan sering terjadi.
Hal tersebut dipicu semakin buruknya lingkungan dan adanya perubahan iklim.
"Itu karena faktor lingkungan semakin buruk. Perubahan iklim antara lain," kata Dicky kepada Tribunnews, Selasa (24/5/2022).
Selain itu, semakin tipisnya batas kehidupan hewan liar dan permukiman manusia pun berpotensi menimbulkan kerawanan terjadi lompatan virus dari hewan kepada manusia.
"Semakin tipisnya batas antara kehidupan alam liar atau hewan liar dengan permukiman manusia," lanjut dia.
Tentunya ini menjadi pesan penting bagi pemerintah baik pusat maupun daerah mengingat pertumbuhan penduduk atau permukiman cukup pesat.
Baca juga: WHO Konfirmasi 131 Kasus Monkeypox atau Cacar Monyet di 19 Negara
"Karena itu penting untuk pengelolaan perencanaan, tata kelola, dan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Itu betul-betul diterapkan," katanya.
Dicky pun mengingatkan masyarakat untuk belajar dari pandemi Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Baik dalam kaitan kehidupan sehari-hari, konsumsi makanan, minuman, termasuk dalam kebutuhan sanitasi lingkungan.
Baca juga: Wamenkes Dante Saksono: Indonesia Ada di Fase Pandemi Terkendali
Begitu juga dengan personal higine, maupun kualitas udara.
"Itu semua tidak boleh kita abaikan dan tidak perbaiki. Kalau kita gagal meningkatkan upaya standar kesehatan, baik diri maupun lingkungan, ini yang membuat situasi semakin rawan menghadapi ancaman berikut," kata Dicky.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.