Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tidak Sembarang Anggota Polantas yang Bisa Melakukan Tilang Pakai Ponsel

Personel yang bisa memotret pelanggar lalu lintas dengan ponsel hanya yang punya penugasan khusus dari atasannya.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tidak Sembarang Anggota Polantas yang Bisa Melakukan Tilang Pakai Ponsel
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas National Traffic Managemen Center (NTMC) Korlantas Polri mengamati pergerakan arus lalu lintas pada layar seusai acara peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Nasional Tahap 1 di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021). Polri secara resmi meluncurkan tilang elektronik atau ETLE bersama 12 Polda jajaran dengan menempatkan sebanyak 244 titik kamera ETLE yang akan menargetkan 10 jenis pelanggaran lalu lintas seperti melanggar rambu lalu lintas dan marka jalan, tidak mengenakan sabuk keselamatan, mengemudi dengan mengoperasikan gawai, melanggar batas kecepatan, menggunakan pelat palsu, dan tidak menggunakan helm. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri tengah berupaya memperluas penerapan electronic traffic law enforcement (ETLE) lewat mobile alias tilang lewat ponsel.

Nantinya, hanya personel yang memenuhi kualifikasi yang bisa menggunakan perangkat tersebut.

Kasubdit Dakgar Subdit Gakkum Korlantas Polri Kombes Made Agus menyampaikan personel yang bisa memotret pelanggar lalu lintas dengan ponsel hanya yang punya penugasan khusus dari atasannya.

"Jadi petugas-petugas menggunakan perangkat ini kan dia kualifikasinya penyidik dan penyidik pembantu. Jadi dia punya otoritas khusus sesuai dengan sprint dari Kasatlantasnya," kata Made kepada wartawan, Selasa (24/5/2022).

Dengan begitu, kata Made, tidak sembarangan anggota bisa memfoto pelanggaran lalu lintas memakai ponsel.

Baca juga: Ditlantas Polda Metro Jaya Telusuri Oknum Polisi Diduga Tebang Pilih Tilang Pengendara di Jaksel

Sebaliknya, foto pelanggaran lalu lintas yang didapatkan dari masyarakat juga tidak bisa digunakan.

BERITA REKOMENDASI

"Tidak sembarangan anggota polantas bisa memfoto. Jadi dia sudah dididik, dikuatkan kapasitas SDM-nya. Kalau masyarakat juga gak boleh, kan keabsahannya itu darimana dapatnya. Karena ini kan harus dibuktikan di pengadilan bukti elektronik itu," ungkap Made.

Made menjelaskan bahwa foto pelanggaran lalu lintas yang didapat oleh personel nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu. Nantinya, penerbitan surat tilang bakal dilakukan setelah adanya verifikasi.

"Jadi tetap dia akan memfoto, nah hasil foto dikirim ke back office baik itu di tingkat Polres maupun Polda. Jadi nanti tidak ada petugas yang mengcapture itu mengirim sendiri. Itu melalui mekanisme kontrol dari back office atau command center. Sehingga tidak ada penyimpangan daripada anggota yang ada di lapangan yang menggunakan handphone tersebut," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas