Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jazilul Fawaid Tanggapi Pernyataan Gus Yahya Soal NU Tak Boleh Dijadikan Alat Politik Jelang Pemilu

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan PKB merupakan alat politik NU, ini menanggapi pernyataan Ketum PBNU.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jazilul Fawaid Tanggapi Pernyataan Gus Yahya Soal NU Tak Boleh Dijadikan Alat Politik Jelang Pemilu
Doc. MPR
Wakil Ketua MPR Dr. Jazilul Fawaid SQ., MA., mengucapkan selamat Hari Raya Imlek 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang menyebutkan bahwa NU tidak boleh dijadikan sebagai alat politik menjelang Pemilu 2024.

Menurut Gus Jazil, sapaan karibnya, NU memang bukan alat politik.

”Tapi PKB lah alat politik NU. Jadi apa yang disampaikan beliau (Gus Yahya) itu adalah untuk partai-partai yang lain, bukan PKB karena PKB dengan NU itu ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan bisa dipisahkan,” ujar dia di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Cak Imin Nyatakan Siap Gabung KIB Asal Jadi Capres, PPP: KIB Terima Usulan Manapun Termasuk PKB

Gus Jazil menegaskan, PKB adalah parpol yang dilahirkan oleh NU untuk kepentingan bangsa.

”Dan alhamdulillah akhirnya PKB menjadi satu-satunya partai politik yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah yang ada di parlemen. Parpol yang menjalan misi jalan politik rahmatan lil alamin ya PKB,” katanya.

Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, dengan platform yang dimilikinya, PKB saat ini menjadi partai politik berbasis Islam terbesar di Indonesia.

"Ini karena platform yang digunakan adalah platform Islam ahlussunnah, platform Islam Nusantara,” katanya.

Baca juga: Kerap Disebut Relawan Rasa Partai, Bagaimana Kekuatan Projo Jika Jadi Parpol?

BERITA REKOMENDASI

Atas alasan itulah, PKB menjadi kekuatan politik yang mewadahi dan menjadi saluran aspirasi politik warga Nahdliyin.

"Saya ini lahir dari NU, enggak bakalan bisa dipisahkan dari NU meskipun saya PKB. Tapi kalau ada orang yang bilang Golkar itu NU, enggak mungkin, dari mana sejarahnya? PDIP itu NU, enggak mungkin dari mana sejarahnya? Kalau PKB itu lahir dari NU, semua menyaksikan. Mulai deklarasinya, tokoh-tokohnya, pendirinya, pemimpin-pemimpinnya. Meskipun akhirnya PKB menjadi partai yang terbuka untuk semua golongan, semua kelompok,” katanya.

Gus Jazil mengatakan, NU akan tetap menjadi visi politik PKB.

"Jadi semua visi yang ada di NU ini diperjuangkan PKB lewat jalur politik. Jadi PKB bagian dari yang menjalankan visi dan misi NU. Apa itu? soal moderasi. toleransi dan lainnya. Itulah yang dilakukan oleh PKB,” tuturnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas