Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikatan Pesantren Indonesia Diminta Berperan Cegah Masuknya Paham Radikal

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merangkul segala pihak dalam hal pencegahan terorisme.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ikatan Pesantren Indonesia Diminta Berperan Cegah Masuknya Paham Radikal
Ist
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Pol) Boy Rafli Amar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merangkul segala pihak dalam hal pencegahan terorisme.

Salah satunya bekerjasama dan berkolaborasi dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) yang dituangkan dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak di Jakarta pada Senin (30/2/2022).

Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan pihaknya melihat IPI sebagai mitra strategis dimana lembaga pendidikan pesantren diharapakan dapat selalu menyebarkan pesan-pesan toleransi.

Dan moderasi beragama sebagai bentuk pencegahan masuknya paham radikal intoleran yang mengarah pada tindakan kekerasan terorisme.

Baca juga: DPR Minta BNPT Lakukan Upaya Pencegahan Paham Radikal di Lingkungan Kampus

Menurut dia, pesan toleransi ini merupakan wajah dari gerakan Islam yang moderat yang bertumpu pada nilai-nilai agama dan kebudayaan.

Di mana hal tersebut dikembangkan untuk mendukung pembangunan negara sudah terbentuk sejak dulu.

“Tentu kita umat Islam Indonesia, selama ini dikenal mencintai negara. Memiliki sikap toleransi, dikenal menghargai keberagaman. Sudah puluhan tahun kita menjaga keberagaman ini,” kata Boy Rafli, dalam keterangannya.

Berita Rekomendasi

BNPT berharap IPI dapat berperan penuh dengan menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan kepada santriawan dan santriwati di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang penuh keanekaragaman.

Penguatan nilai-nilai tersebut penting agar santri tidak mudah terprovokasi propaganda teroris yang kerap membungkus tujuan politik dengan narasi agama.

"Kita titipkan pesan pesan kebangsaan. Pada masa lalu santri telah ikut berjuang melawan penjajahan. Sebagaimana adanya Hari Santri Nasional yang dilatarbelakangi upaya meneladani semangat jihad yang didengungkan kepada para santri untuk senantiasa menjaga keutuhan NKRI. Jangan sampai mereka justru terprovokasi propaganda yang mengajarkan kebencian dan tindakan kekerasan untuk membenci dan melawan saudara sebangsa dan setanah air," ujarnya.

Kepala BNPT menambahkan kerjasama yang dibangun dengan IPI merupakan bagian dari pelaksanaan konsep pentahelix penanggulangan terorisme.

"MoU ini bentuk kolaborasi bersama kita dengan semangat konsep pentahelix penanggulangan terorisme. Sedapat mungkin BNPT bekerjasama dengan semua elemen pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media. Kami bergandengan tangan dengan segala pihak dalam mereduksi kekerasan ekstrim," jelas

Sementara itu, Ketua Umum IPI KH. K.M.T Abdul Muhaimin menyambut baik ajakan kerjasama dan kolaborasi BNPT dalam pencegahan terorisme.

Menurutnya nilai-nilai toleransi adalah nilai-nilai yang orisinil mengakar pada kehidupan pesantren di Indonesia.

"Diperlukan kerjasama yang baik antara BNPT dan IPI. Kita sambut MoU BNPT ini dengan penuh keyakinan. Saya mohon segenap jajaran IPI dapat bekerjasama dengan baik," jelasnya.

Dia menambahkan penguatan nilai toleransi di pesantren yang tergabung dalam IPI akan segera dibahas dan ditindaklanjuti dalam Rapim IPI yang juga berlangsung pada hari ini.

Sebagai lembaga, IPI memiliki 420 cabang dan 12 ribu pesantren yang tersebar di 34 provinsi. Sebelumnya BNPT dan IPI telah melakukan pembahasan kerjasama sejak tahun 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas