Isi Lengkap Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945, Kini Dijadikan sebagai Hari Lahir Pancasila
Simak pidato lengkap Ir Soekarno pada 1 Juni 1945 yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Lahir Pancasila.
Penulis: Daryono
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Simak pidato lengkap Ir Soekarno pada 1 Juni 1945 yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Lahir Pancasila.
Rabu, 1 Juni 2022, Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Lahir Pancasila.
Hari Lahir Pancasila 1 Juni ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 tahun 2016.
Dalam Keppres itu disebutkan, penetapan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni karena di antaranya, melalui pidatonya pada 1 Juni 1945 di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Soekarno yang pertama kali mengenalkan Pancasila sebagai dasar negara di sidang BPUPKI.
Baca juga: 15 LINK Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022, Cocok Dibagikan di Status WA hingga Facebook
(Selengkapnya Keppres No 24 Tahun 2016 bisa anda akses di sini: :LINK)
Berikut ini isi lengkap pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari WartaKota:
Paduka tuan Ketua yang mulia!
Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya.
Saya akan menetapi permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia. Apakah permintaan Paduka tuan ketua yang mulia?
Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini.
Ma’af, beribu ma’af! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka.
Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka tuan ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofische grondslag” dari pada Indonesia merdeka.
Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.
Hal ini nanti akan saya kemukakan, Paduka tuan Ketua yang mulia, tetapi lebih dahulu izinkanlah saya membicarakan, memberi tahukan kepada tuan-tuan sekalian, apakah yang saya artikan dengan perkataan ,,merdeka”.