Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SEJARAH Hari Lahir Pancasila: Bermula dari Dibentuknya BPUPKI hingga Muncul Kata Pancasila

Simak sejarah Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni dalam artikel berikut ini.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in SEJARAH Hari Lahir Pancasila: Bermula dari Dibentuknya BPUPKI hingga Muncul Kata Pancasila
freepik.com
Hari Lahir Pancasila 

TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 1 Juni, masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila.

Di tahun ini, Hari Lahir Pancasila diperingati pada Rabu, 1 Juni 2022 besok.

Hari Lahir Pancasila ini bermula ketika Presiden Soekarno menyampaikan pidato dalam sidang BPUPKI.

Lalu, bagaimana sejarah Hari Lahir Pancasila?

Baca juga: 15 LINK Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022, Cocok Dibagikan di Status WA hingga Facebook

Baca juga: 10 Kutipan dari Para Tokoh tentang Pancasila, Cocok Jadi Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Dikutip dari kesbangpol.madiunkab.go.id, Hari Lahir Pancasila muncul dari pidato Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Adapun sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik.

Berita Rekomendasi

Pada saat itu, Jepang berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia, dan membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan kemerdekaan.

Lembaga ini dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI.

Pada sidang pertamanya di tanggal 29 Mei 1945 yang diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para anggota membahas mengenai tema dasar negara.

BAPAK BANGSA - Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno. Berkat buah pikirannya, lahir Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
BAPAK BANGSA - Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno. Berkat buah pikirannya, lahir Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. (net)

Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila dan 30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022

Baca juga: Presiden Jokowi akan Pimpin Upacara Peringatan Harlah Pancasila di Ende

Sidang berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai 'Pancasila'.

Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Pada saat itu, Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni:

- Sila pertama 'Kebangsaan'

- Sila kedua 'Internasionalisme atau Perikemanusiaan'

- Sila ketiga 'Demokrasi'

- Sila keempat 'Keadilan sosial', dan

- Sila kelima 'Ketuhanan yang Maha Esa'.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022: Sejarah, Tema, Logo dan Kumpulan Link Twibbon

Baca juga: 30 Link Twibbon Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Berikut Cara Membagikannya ke Medsos

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka BPUPKI membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan tersebut, beranggotakan:

- Ir. Soekarno

- Mohammad Hatta

- Abikoesno Tjokroseojoso

- Agus Salim

- Wahid Hasjim

- Mohammad Yamin

- Abdul Kahar Muzakir

- Mr. AA Maramis, dan

- Achmad Soebardjo.

Baca juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Simak Kronologi Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Baca juga: Kata Mutiara dari Bung Karno, Cocok Dibagikan di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022

Sidang Pertama BPUPKI

Berikut adalah tugas Panitia Sembilan di sidang BPUPKI dan kesembilan anggotanya. Simak selengkapnya di sini.
Berikut adalah tugas Panitia Sembilan di sidang BPUPKI dan kesembilan anggotanya. Simak selengkapnya di sini. (Tangkap Layar Buku PPKN Kelas VII)

Juni tahun 1944, Saat Jepang masih menjajah Indonesia, Angkatan Perang Amerika Serikat mampu menaklukkan seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik.

Dikutip dari Bobo, garis pertahanan itu ada di Saipan, Papua Nugini, Kepulauan Soloman, dan Kepulauan Marshall.

Setelah kejadian ini, kemudian menyusul penurunan jabatan perdana menteri Jepang, perdana menteri Tojo yang digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso.

Pengangkatan Jenderal Kuniaki Koiso menjadi perdana menteri Jepang dilakukan pada tanggal 17 Juli 1944.

Pada tanggal 7 September 1944, perdana menteri Koiso memberikan janji di depan sidang parlemen Jepang.

Janji beliau berupa Indonesia akan diberi izin untuk Merdeka. Namun, ada tujuan khusus dari janji perdana menteri Jepang ini.

Ternyata hal itu merupakan salah satu stratergi agar rakyat Indonesia tidak melakukan perlawanan terhadap Jepang dan mau membantu Jepang melawan sekutu.

Agar seluruh rakyat Indonesia yakin, Pihak Jepang mengizinkan Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang.

Selain itu, Jepang juga mengumumkan bahwa akan dibentuknya sebuah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Setelah resmikan pada tanggal 28 Mei 1945, BPUPKI melaksanakan sidang perdananya di keesokan harinya, yaitu 29 Mei 1945 dan berlangsung sampai 1 juni 1945.

Tujuan diadakannya sidang pertama BPUPKI adalah untuk merumuskan dasar negara Indonesia, yang sekarang kita kenal sebagai Pancasila.

Dalam sidang pertama ini ada tiga orang yang memberikan gagasan atau usulan dasar negara. Ketiga orang itu adalah Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.

Perumusan Pancasila

Berikut adalah isi rumusan dasar negara dari ketiga tokoh dalam sidang pertama BPUPKI:

Mr. Mohammad Yamin

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri ke-Tuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Prof. Dr. Mr. Supomo

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan batin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno mengusulkan tiga rumusan untuk dasar negara, yaitu pancasila, trisila, dan ekasila. Isi lengkapnya adalah sebagai berikut.

- Rumusan Pancasila:

1. Kebangsaan Indonesia (nasionalisme)

2. Internasionalisme (peri-kemanusiaan)

3. Mufakat (demokrasi)

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan

- Rumusan Trisila:

1. Sosio-nasionalisme

2. Sosio-demokratis

3. ke-Tuhanan

- Rumusan Ekasila:

1. Gotong-royong

(Tribunnews.com/Whiesa) (Bobo.id/Sarah Nafisah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas