Disindir Politisi PDIP hingga Dianggap Tak Menghargai Megawati, Ganjar Pranowo: Urusan Copras Capres
Ganjar Pranowo bantah tuduhan Fraksi PDIP yang sebut dirinya tak menghargai Megawati, singgung fokus urus banjir rob dan harga minyak goreng
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Gubernut Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akhirnya ikut menanggapi serangan dari politisi PDIP Trimedya Panjaitan.
Sebelumnya Trimedya menyebut Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa disebut sombong.
Trimedya juga menyebut Ganjar tak menghargai Ketua Umum PDIP, Megawati.
Ganjar juga dinilai memiliki langkah ambisius untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan, Trimedya juga membandingkan kinerja Ganjar dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Ganjar dianggap tidak menghargai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan manuver-manuver pilpres yang dilakukannya.
Baca juga: Politisi PDIP Serang Ganjar: Selain Main Medsos, Apa Kinerjanya Selama 8 Tahun Jadi Gubernur?
Baca juga: Sosok Trimedya Panjaitan, Ketum Persatuan Gulat yang Menyindir Ganjar: Apa Kinerjanya 8 Tahun
Namun, Ganjar menampik anggapan bahwa dirinya tidak menghargai Megawati. Ia bilang terkait pilpres sudah menjadi wewenang Ketua Umum PDIP.
"Menghormati, lah. Urusannya kan urusan copras capres to, itu. Capres itu PDIP sudah jelas, itu urusan ketua umum, urusannya Bu Mega," kata Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).
Ganjar mengaku saat ini pihaknya masih fokus penanganan masalah banjir rob dan minyak goreng di Jawa Tengah.
"Saya tak nyambut gawe (bekerja) ngurusi rob, saya tak nyambut gawe (bekerja) ngurusi minyak goreng dulu," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, politisi PDI-P Trimedya Panjaitan tiba-tiba saja menyoroti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki langkah ambisius untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Trimedya mempertanyakan kinerja rekannya sesama kader PDI-P itu selama menjabat gubernur.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Elizabeth Susanti Juga Minta Maaf ke Megawati, Sekjen PDIP Kaget, Minta Partai Demokrat Klarifikasi
Baca juga: Prabowo Temui Paloh, Bagaimana Nasib Anies yang Selama Ini Disebut-sebut Jadi Capres NasDem?
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P itu kemudian membandingkan kinerja Ganjar dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Adapun Puan juga merupakan politisi PDI-P yang menjabat Ketua DPP.
Menurut Trimedya, rekam jejak Puan Maharani jelas mulai dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR ketika era oposisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia menilai Puan berhasil mengorganisir anggota saat pemerintahan SBY.
ari situ, Puan melanjutkan langkahnya menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Selain itu juga diklaim berhasil mengoordinasikan 7 kementerian dan memiliki kinerja yang baik.
Lanjut Trimedya, ketika menjadi Ketua DPR, Puan bisa memimpin di tengah kader-kader terbaik partai politik di level pimpinan.
"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan,” tegas Trimedya.
Baca juga: Ketua DPP PDIP Sebut Ada Indikasi Kuat Hubungan Jokowi dengan Megawati Ingin Dijauhkan
Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas.
Bahkan, dirinya menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa bisa disebut sombong dan congkak.
“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” ujar Trimedya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com https://regional.kompas.com/read/2022/06/02/154926678/disebut-kemlinthi-dan-tak-menghargai-megawati-oleh-politisi-pdip-ganjar?page=all#page2
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.