Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AL Tingkatkan Patroli di Seluruh Perairan Indonesia Setelah Temukan 179 Kg Kokain di Selat Sunda

Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Agung Prasetyawan mengatakan TNI AL terus meningkatkan kewaspadaan dan patroli setelah jajaran Koarmada I

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in TNI AL Tingkatkan Patroli di Seluruh Perairan Indonesia Setelah Temukan 179 Kg Kokain di Selat Sunda
Tribunnews.com/Gita Irawan
Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Agung Prasetyawan usai memimpin pemusnahan barang bukti kokain tersebut di Mako Koarmada I Jakarta Pusat pada Kamis (2/6/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Agung Prasetyawan mengatakan TNI AL terus meningkatkan kewaspadaan dan patroli setelah jajaran Koarmada I menemukan 179 Kg narkoba jenis kokain di Perairan Selat Sunda pada Minggu (8/5/2022) lalu.

Usai memimpin pemusnahan barang bukti kokain tersebut di Mako Koarmada I Jakarta Pusat pada Kamis (2/6/2022) hari ini, Agung menjelaskan selama ini TNI AL mengoperasikan 50 KRI di seluruh wilayah perairan NKRI setiap harinya termasuk di wilayah ditemukannya barang haran tersebut.

Agung mengatakan modus peredaran narkoba dengan membuang di tengah laut tersebut diduga pernah dilakukan sebelumnya di wilayah perairan Indonesia.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan dan menggencarkan patroli di seluruh perairan Indonesia sebagaimana perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

"Tentu saja bila ini dimungkinkan terjadi di perairan Indonesia, kita terus waspada dan terus meningkatkan kegiatan patroli apalagi kita ketahui modus yang sekarang ditemukan ini adalah dengan mengapungkan barang dan sebagainya. Kita terus gencar. Perintah Bapak KSAL untuk meningkatkan kegiatan operasi di seluruh perairan nusantara," kata Agung.

Agung mengatakan pihak TNI AL beserta seluruh instansi terkait di antaranya Polri dan BNN terus mendalami temuan tersebut perihal siapa pemilik dan asal-usulnya.

Namun demikian, kata dia, hingga saat ini belum diketahui siapa pemilik dan asal usul barang tersebut.

Berita Rekomendasi

"Sampai dengan saat ini belum ada informasi atau indikasi yang menunjukkan ini ada pemiliknya sehingga terus dilakukan pendalaman oleh instansi terkait termasuk TNI AL barangkali ada tindak lanjut terhadap penemuan barang ini," kata Agung.

Diberitakan sebelumnya Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) melalui Koarmada I menggagalkan peredaran narkoba jenis kokain seberat 179 kilogram pada Minggu (8/5/2022).

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono menyebut penggagalan peredaran barang haram ini dilakukan oleh Satgas pengamanan jalur laut dalam rangka hari raya Idulfitri 1443H.

Baca juga: Pangkoarmada RI Pimpin Pemusnahan Temuan 179 Kg Kokain Senilai Rp 1,25 Triliun

"Dugaan awal dari barang tersebut ternyata benar adalah narkotika jenis kokain sebesar 179 kg, dengan asumsi harga menurut BNN sekitar Rp5 juta sampai dengan Rp7 juta per gram. Maka nilai total perkiraan adalah sekitar Rp1,25 triliun," kata Heri dalam konferensi pers di Koarmada I, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022).

Heri menjelaskan awalnya, tim Satgas mencurigai adanya empat buah plastik hitam yang mengapung perairan Selat Sunda.

Setelah itu, lanjut Heri, pihaknya mengamankan bungkusan tersebut dan berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten.

"Selanjutnya barang tersebut diangkut dibawa ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten untuk diadakan pemeriksaan selanjutnya. Kemudian dengan berkoordinasi dengan BNN Provinsi Banten," ucapnya.

Meski begitu, Heri melanjutkan, belum ditemukan pelaku yang mencoba mengedarkan barang haram tersebut.

Saat ini, barang haram tersebut sudah diserahkan ke BNN untuk nantinya dilakukan uji coba laboratorium.

Lebih lanjut, Heri menyebut pihaknya akan tetap bersama BNN dan Polri untuk mengungkap pelaku peredaran kokain tersebut.

"Tentunya dengan diketemukannya barang ini, TNI AL akan senantiasa berkoordinasi dengan aparat terkait dalam hal ini BNN, Polri, aparat intelijen dan sebagainya, sehingga harapan kita ke depan kalau memang masih ada ya seperti ini, akan kita ketemukan bersama," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas