Kepemimpinan Pascapandemi Harus Akrab Teknologi Digital
Kepemimpinan di masa depan harus akrab dengan teknologi digital, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak kebiasaan dan aktivitas masyarakat.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
![Kepemimpinan Pascapandemi Harus Akrab Teknologi Digital](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/institut-kesehatan-indonesia-iki-jakarta.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi menyatakan kepemimpinan di masa depan harus akrab dengan teknologi digital.
Pasalnya masa pandemi Covid-19 yang melanda sejak dua tahun lalu telah mengubah banyak kebiasaan dan aktivitas masyarakat.
"Sebab, itu adalah suatu keniscayaan di era perkembangan teknologi digital yang begitu masif saat ini. Apalagi setelah dunia dilanda pandemi Covid-19 yang memaksa kita masuk total ke ruang siber untuk beraktivitas," kata Fachrul Razi dalam keterangannya, Sabtu (4/6/2022).
Baca juga: Pandemi Melandai, Pameran Otomotif Indonesia Autovaganza 2022 Kembali Digelar di BSD
Apalagi kata dia, setiap orang sudah peka terhadap persoalan kesehatan. Khususnya usai pandemi Covid-19 yang menyadarkan pentingnya hidup sehat
"Apalagi yang berkaitan dengan kebersihan yang telah menjadi standar utama dalam segala kegiatan," terangnya.
Lebih lanjut, DPD RI, kata Fachrul Razi turut menjalin kerjasama dengan Institut Kesehatan Indonesia (IKI) dalam bidang riset kesehatan.
IKI dipandang memiliki sejumlah dosen yang kompeten di bidangnya, serta jadi perguruan tinggi satu - satunya yang mengkhususkan diri dalam bidang riset kesehatan. Sehingga kerja sama tersebut diharapkan membantu DPD dalam aktivitas riset di Indonesia.
Baca juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Ingin Lansia Gemar Olahraga dan Rutin Skrining Kesehatan
"Rancangan kerja samanya akan kita godok dengan matang. Nanti IKI akan membantu DPD dalam riset-riset kesehatan di Indonesia," katanya.
Sementara Rektor IKI, Nurlis Effendi menyampaikan kerjasama dengan DPD RI bisa menjadi jembatan yang penting untuk pengembangan kampus di masa depan.
"Ini menjadi jembatan penting bagi kampus kita untuk pengembangannya ke masa depan," kata Nurlis.