Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi: Belum

Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mau menjelaskan mengenai isu akan adanya perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Soal Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi: Belum
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Presiden Jokowi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mau menjelaskan mengenai isu akan adanya perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Setelah meresmikan masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Jokowi berlalu sambil menjawab singkat.

“Belum-belum,” kata Presiden Jokowi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).

Isu reshuffle kabinet kembali mencuat dan kabarnya akan dilakukan pada pekan depan.

Reshuffle bukan hanya dilakukan kepada menteri, juga wakil menteri.

Beberapa waktu lalu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku belum mengetahui kapan reshuffle akan dilakukan.

Berita Rekomendasi

Namun, bila jadwalnya sudah pasti, ia akan membocorkannya sedikit-sedikit.

Baca juga: Jokowi Tegas Bantah Hubungannya Dengan Megawati Renggang

Isu reshuffle awalnya mencuat saat presiden mengungkapkan kekecewaannya pada sejumlah menteri dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia pada Jumat (25/3/2022).

Presiden menyinggung sejumlah kementerian yang kurang menyerap produk-produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa.

Presiden mengancam akan mereshuffle menteri bila ke depannya masih banyak melakukan impor untuk pengadaan barang dan jasa di kementeriannya.

Baca juga: Jokowi: Ibu Megawati Itu Seperti Ibu Saya Sendiri, Jadi Kalau Ada Perbedaan Wajar

"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Resuffle," kata Presiden saat memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, (25/3/2022).

Presiden meminta Kementerian Keuangan dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasi transaksi pengadaan barang dan jasa, dan melaporkan secara harian kepadanya.

Menurut Presiden akan ada konsekuensi termasuk bagi Pemda apabila banyak melakukan impor.

"Konsekuensinya, saya sampaikan ke Menkeu, udahlah, kalau ada yang gak semangat potong DAK-nya (dana alokasi khusus). setuju? Setuju nya gak semangat? kelihatannya sudah pada ngeri semua, nanti saya patok betul nanti, DAUnya (dana alokasi umum) hati-hati saya tahan, jika ada yang tidak taat pada apa yang kita sepakati pada hari ini," kata Jokowi.

Baca juga: Kenakan Sarung Putih Jokowi Hadir Dalam Peresmian Masjid At-Taufiq di Lenteng Agung

Termasuk kata Presiden konsekuensi bagi BUMN.

Ia meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Dirut yang banyak melakukan impor di perusahaannya.

"BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirutnya, ganti, ngapain kita?" katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas