45 Parpol Diketahui Beralamat Fiktif: Ada yang Jadi Toko Sembako dan Rumah Kosong
KPU menggelar uji coba Simulasi Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) di Hotel Inn Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/6/2022).
Editor: Malvyandie Haryadi
![45 Parpol Diketahui Beralamat Fiktif: Ada yang Jadi Toko Sembako dan Rumah Kosong](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketua-kpu-hasyim-asyari-bersama-beberapa-anggota-kpu.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar uji coba Simulasi Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) di Hotel Inn Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/6/2022).
KPU mengundang 75 parpol yang terdaftar di Kemenkumham untuk menghadiri acara itu.
"Sebagaimana disampaikan, dari 75 parpol berbadan hukum di Kemenkumham kami sudah mendapatkan informasi nama pengurus alamat itu kita kirimin surat semua, surat undangan untuk hari ini," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Namun dari seluruh undangan yang dikirimkan KPU, hanya 30 parpol yang menerima.
Sementara 45 parpol lainnya tidak menerima undangan lantaran alamat mereka yang terdaftar di Kemenkumham fiktif alias tidak sesuai dengan yang terdaftar. Bahkan ada yang merujuk pada toko sembako.
"Surat itu yang terkirim dan diterima pengurus parpol hanya 30. Yang lainnya karena alamatnya tidak benar, ada yang kosong, ada yang jadi rumah sakit, ada yang rumah kosong, ada rumah warga kemudian ada kantor travel, ada toko sembako," kata Hasyim.
Baca juga: Anggota KPU: Biasanya Suhu Politik Mulai Naik Saat Tahapan Pemilu 2024 Resmi Dimulai
"Ya karena memang alamat itu kami mengikutinya, secara yang tertulis di Kemenkumham," tambahnya.
Hasyim mengambil perbandingan saat Sipol jelang Pemilu 2019. Saat itu KPU mengirimkan undangan ke 73 parpol, namun hanya 33 yang terkirim.
"Pada saat pendaftaran yang mendaftar 27 partai. Jadi saat ini ada hubungan, dari 73 nambah jadi 75, kemudian saat kami kirim surat 73 dari 5 tahun lalu itu yang terkirim hanya 33, yang sekarang ini dari 75 yang terkirim hanya 30," katanya.
Terpisah, anggota KPU August Mellaz mengungkap simulasi Sipol ini bertujuan mengabarkan kepada parpol atas perbaikan sistem menuju pemilu 2024 mendatang.
"Hari ini untuk menunjukkan kesiapan KPU dalam menyelenggarakan berbagai tahapan Pemilu 2024. Misalnya sekarang simulasi tentang sistem Sipol yang akan diterapkan jauh-jauh hari," ujar August.
”Nanti proses pendaftarannya akan di periode bulan Juni sampai penetapannya di akhir Desember. Tapi sejak jauh-jauh hari kita coba exercise atau simulasi berbagai sistem informasi yang kita terapkan," tambah dia.
Sipol adalah sistem teknologi informasi yang disediakan KPU untuk membantu parpol dan penyelenggara pemilu dalam tahap pendaftaran pemilu, penelitian administrasi, dan verifikasi faktual.
Baca juga: Gelar Simulasi Sipol, KPU: Bentuk Kesiapan Masuki Tahapan Pemilu 2024
Tahapan ini diperlukan sebagai persyaratan parpol agar bisa menjadi peserta pemilu.