Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua MPR Bicara Peran Penting Alumni Timur Tengah dalam Menjaga Pancasila

Dalam sejarahnya alumni Timur Tengah telah membuat nusantara sampai menjadi Indonesia menjadi dikenal sebagai sebuah kekuatan bangsa.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wakil Ketua MPR Bicara Peran Penting Alumni Timur Tengah dalam Menjaga Pancasila
Ist
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat membuka sekaligus memberikan sambutan dalam acara Silahturahmi & Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta (Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani membuka sekaligus memberikan sambutan dalam acara Silahturahmi & Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.

Muzani bicara tentang pentingnya peran para alumni Timur Tengah dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara.

"Dalam sejarahnya alumni Timur Tengah telah membuat nusantara sampai menjadi Indonesia menjadi dikenal sebagai sebuah kekuatan bangsa. Kita bisa hidup rukun dalam aneka kebhinekaan dan saling toleran serta menghormati satu sama lain karena para ulama dari Timur Tengah," ujar Muzani dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/6/2022).

Hal itu bisa terjadi karena konsep negara dan keyakinan beragama saling beriringan, tidak bertentangan.

Dia mengatakan ini yang berbeda dengan banyak negara di Timur Tengah pertentangan keduanya sering berujung pada peperangan, bahkan pertumpahan darah.

Namun, kata Muzani, berbeda dengan di Indonesia yang justru keberagaman agama dan budaya berbanding lurus dengan konsep-konsep ke-Indonesiaan.

Peran alumni Timur Tengah juga tidak sedikit dalam memberi kesejukan untuk terus menjaga harmonisasi di tengah masyarakat Indonesia.

Baca juga: Ketika Muzani Bicara Loyalitas Kader Gerindra Tak Boleh Lelah Perjuangkan Prabowo Presiden 2024

Berita Rekomendasi

"Konsep negara dan keyakinan beragama di Indonesia saling bertemu. Di banyak negara berbeda keyakinan bisa menjadi perang. Indonesia tentu berbeda, keanekaragaman menjadi satu kekuatan meski kita berbeda dalam keyakinan," kata dia.

"Pertentangan agama dan konsep negara banyak berujung pada pertumpahan darah. Di Indonesia tidak ada perang agama, tidak ada pertentangan itu, yang ada hanya saling menghormati dan itu adalah kontribusi dari alumni Timur Tengah," ujar Sekjen Partai Gerindra itu.

Dia menceritakan bagaimana dalam sejarahnya, KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 mendirikan organisasi yang dinamakan Muhammadiyah.

Demikian juga alumni Timur Tengah lainnya KH Muhamad Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di tahun 1926.

Dua organisasi inilah yang kemudian berperan penting dalam kemajuan dakwah Islam dan mempengaruhi konsep negara Indonesia sejak kelahirannya sampai sekarang. Demikian juga dengan organisasi lainnya yang didirikan oleh alumni Timur Tengah.

"Peran mereka telah terbukti sejak memperjuangkan kemerdekaan, mendapatkan pengakuan internasional, mempertahan kemerdekaan, sampai mengisi kemerdekaan dari dulu sampai sekarang. Peristiwa fatwa jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyri kemudian menjadi landasan bagi rakyat Surabaya untuk melawan datangnya penjajah kembali, Belanda dan Inggris. Itulah yang kemudian dikenal dengan peristiwa 10 November 1945. Ini salah satu bukti betapa ulama alumni Timur Tengah begitu komit kepada bangsa dan negaranya," kata Muzani.

Para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta, dikatakan Muzani, juga banyak dipengaruhi oleh pemikiran keagamaan yang disebarkan oleh alumni Timur Tengah.

"Bahkan konsep-konsep kenegaraan kita banyak dirasakan sampai saat ini. Termasuk pemikiran-pemikiran yang berkembang dalam perumusan dasar negara juga cukup menarik untuk diikuti. Itulah yang kemudian melahirkan dasar negara Pancasila. Mantan Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara bahkan pernah mengatakan bahwa Pancasila adalah hadiah terbesar umat Islam bagi bangsa Indonesia," jelas Sekjen Gerindra itu.

Baca juga: HUT Gerindra ke-14, Muzani Ingatkan Pesan Prabowo: Kepentingan Rakyat Segala-galanya

Muzani menambahkan, Pancasila sebagai dasar negara merupakan perwujudan atas keberagaman dan toleransi yang menjadi tiang utama Indonesia.

Para pendiri negara akhirnya bersatu hanya dengan satu tekad untuk wujudkan Indonesia yang utuh. Meskipun dasar negara tidak berdasar agama. Itulah yang dirumuskan dalam Pancasila dan kita semua bersatu dalam negara berdasar Pancasila. 

"Itulah jasa-jasa para alumni Timur Tengah kita. Kalau mau jujur, jasa jasa alumni Timur Tengah tidaklah kecil dalam mewujudkan Indonesia sampai saat ini. Pancasila milik kita semua, milik semua bangsa Indonesia. Pancasila harus menjadi bagian inti dalam membangun bangsa dan negara. Begitu pun Alumni Timur Tengah yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutup Muzani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas